Suara.com - Pemerintah Kuba mulai menyediakan internet untuk beberapa pengguna telepon seluler di negeri itu, sebelum membuka akses untuk semua ponsel pada akhir tahun, demikian diwartakan Reuters Selasa (17/7/2018).
Para wartawan di kantor-kantor berita pemerintah termasuk di antara mereka yang sudah bisa mengakses internet via ponsel. Jaringan internet sendiri disediakan oleh ETECSA, satu-satunya perusahaan telekomunikasi di Kuba.
"Ini perubahan radikal. Saya kini bisa mewartakan berita dari mana saja, termasuk dari lokasi sebuah berita terjadi," kata Yuris Norido (39) yang bekerja untuk beberapa website serta televisi berita pemerintah.
Selain wartawan, beberapa perusahaan dan kedutaan besar juga sudah bisa membeli paket internet untuk ponsel sejak akhir tahun lalu.
ETECSA sendiri berharap bisa mengembangkan layanan internet mobile ke 5 juta pelanggan, yang setara dengan separuh populasi Kuba, pada akhir tahun ini.
Akses internet di Kuba memang minim. Sampai 2013 silam, internet hanya tersedia di beberapa hotel untuk turis. Tetapi beberapa tahun belakangan pemerintah Kuba mulai memprioritaskan pembangunan jaringan internet.
Selain menyediakan warung-warung internet dan menyebarkan Wifi di area publik, pemerintah Kuba juga sudah mengizinkan jaringan internet masuk ke rumah-rumah.
Presiden President Miguel Diaz-Canel, yang menggantikan Raul Castro pada April lalu, adalah pendorong berubahan ini. Bahkan jauh sebelum menjadi presiden, ia telah mengupayakan hal ini.
"Kita harus bisa menyebarkan konten-konten revolusi di internet," kata Diaz-Canel pada Juli 2017 lalu di hadapan parlemen saat masih menjabat sebagai wakil presiden, sembari menambahkan bahwa rakyat Kuba bisa melawan budaya Barat lewat Internet.
Sebagian besar pemilik ponsel di Kuba sendiri memang sudah menggunakan ponsel pintar, meski hanya jaringan 3G di negara itu. Harga internet di Kuba juga tergolong mahal.
Akses Wifi per jam di Kuba saat ini harganya sekitar 1 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 14.300. Perusahaan dan kedutaan-kedutaan besar di Kuba juga membayar 45 dolar AS atau sekitar Rp 650.000 per bulan agar bisa mengakses internet dengan kapasitas 4 GB.