Ini Pigmen Tertua di Dunia, Usianya 1,1 Miliar Tahun Lho!

Kamis, 12 Juli 2018 | 17:00 WIB
Ini Pigmen Tertua di Dunia, Usianya 1,1 Miliar Tahun Lho!
Ilustrasi pigmen. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok ilmuwan dari Australian National University (ANU) telah menemukan warna tertua dalam catatan geologis. Pigmen yang mereka temukan berusia 1,1 miliar tahun dan berwarna merah muda yang cerah. Pigmen ini diekstrak dari bebatuan di bawah Gurun Sahara di Afrika.

Dr. Nur Gueneli dari ANU mengatakan bahwa pigmen ini diambil dari serpihan hitam laut dari Taoudeni Basin di Mauritania, Afrika Barat. Pigmen ini dikabarkan berusia lebih dari setengah miliar tahun lebih tua dari pigmen sebelumnya yang ditemukan oleh para ilmuwan. Mereka pun menambahkan bahwa pigmen merah muda berwarna cerah ini adalah fosil molekuler klorofil.

"Klorofil tersebut diproduksi oleh organisme fotosintetik kuno yang menghuni lautan purba yang menghilang beberapa tahun yang lalu," kata Dr. Nur Gueneli, seperti yang dikutip dari laman resmi ANU.

Berbentuk terkonsentrasi, fosil berkisar dalam warna dari merah darah hingga ungu tua dan warna merah muda cerah itu terlihat ketika pigmen diencerkan.

Baca Juga: Ilmuwan: Penurunan Oksigen di Laut Bisa Sebabkan Kepunahan Massal

Ekstraksi pigmen membutuhkan batu-batu yang berumur satu miliar tahun untuk dihancurkan menjadi bubuk. Setelah hancur, molekul organisme kuno pun diekstraksi.
Menurut para ilmuwan, pigmen kuno ini menegaskan bahwa cyanobacteria mendominasi pangkal rantai makanan di lautan miliaran tahun yang lalu. Hal ini membantu menjelaskan mengapa hewan tidak ada pada waktu itu.

Para ilmuwan percaya bahwa munculnya organisme yang besar dan aktif tertahan oleh terbatasnya pasokan partikel makanan yang lebih besar seperti ganggang. Meskipun alga bersifat mikroskopis, namun ribuan kali lebih besar dari cyanobacteria. Lautan cyanobacteria itu pun diyakini telah mulai menghilang sekitar 650 juta tahun lalu.

"Cyanobacteria itu mulai menghilang sekitar 650 juta tahun yang lalu ketika alga mulai menyebar dengan cepat untuk menyediakan ledakan energi yang dibutuhkan untuk evolusi ekosistem yang kompleks, di mana hewan besar termasuk manusia dapat berkembang di Bumi." jelas Dr. Brocks, salah seorang peneliti dari ANU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI