Suara.com - Perusahaan teknologi Cina, Huawei, mendukung transformasi digital di tiga sektor penting Indonesia, yakni jasa keuangan, energi, dan transportasi.
"Digitalisasi di ketiga sektor hadir dengan tiga strategi, yakni inklusi keuangan, optimalisasi penggunaan energi, dan peningkatan keamanan aset strategis," kata Executive Product Manager Huawei Indonesia, Arri Marsenaldi di kantor Huawei Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Di bidang keuangan, Huawei menawarkan konsep Branchless Banking. Konsep ini, menurutnya, dapat menghemat biaya pengeluaran bank. Sebab, biaya operasional Branchless Banking hanya sebesar Rp 600 juta per tahun. Hal itu berbeda jauh dengan biaya pengoperasian sebuah kantor cabang yang mencapai Rp 3,6 miliar per bulan.
Melalui konsep ini, Huawei menjadi solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sebagaimana diketahui, dari data OJK di 2016, tingkat inklusi masyarakat baru mencapai 67.8 persen.
Baca Juga: Juni 2019, Huawei Luncurkan Ponsel 5G
Untuk bidang energi, Huawei menawarkan Smart Grid, sebuah konsep tata kelola energi berbasis TI secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi penggunaa listrik hingga 90 persen.
"Efisiensi dalam tata kelola energi berdampak ke pemerataan akses listrik, terutama di luar Jawa," lanjutnya.
Di bidang transportasi, Huawei menawarkan Smart Airport yang merupakan sistem manajemen bandara berbasis digital. Sistem ini memungkinkan pengelola bandara lebih mudah dalam menjaga keamanan dan mengatur parkir pesawat.
"Smart Grid dan Smart Airport saat ini sedang dalam masa penjajakan. Semoga bisa cepat terealisasi," tutupnya.
Baca Juga: Segmen Huawei Menuju Kelas Premium