Gerhana Bulan Total Mampir ke Indonesia, Ini 5 Keistimewaannya

Rabu, 11 Juli 2018 | 19:30 WIB
Gerhana Bulan Total Mampir ke Indonesia, Ini 5 Keistimewaannya
Gerhana Bulan Total. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada tahun 2018 ini rupanya Gerhana Bulan Total datang menyapa Indonesia sebanyak dua kali, yakni pada 31 Januari lalu dan 28 Juli mendatang. Dari kedua gerhana ini, dikabarkan Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 28 Juli 2018 memiliki banyak keistimewaan. Berikut ini lima keistimewaannya:

1. Blood Moon

Detik-detik terjadinya fenomena Super Blue Blood Moon yang terlihat di langit Jakarta, Rabu (31/1) malam. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Detik-detik terjadinya fenomena Super Blue Blood Moon yang terlihat di langit Jakarta, Rabu (31/1) malam. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Menurut Infoastronomy, setiap Gerhana Bulan Total memang dijuluki sebagai Blood Moon atau Bulan Berdarah. Julukan ini diberikan karena warna Bulan pada saat puncak Gerhana akan tampak berwarna kemerahan seperti darah.

Warna merah ini berasal dari cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi dan pembiasan ini terjadi karena cahaya Matahari terdiri dari berbagai frekuensi, mulai dari yang terendah hingga tinggi. Saat cahaya Matahari menerobos atmosfer Bumi, cahaya dengan frekuensi tinggi (hijau, biru, dan ungu) akan terhamburkan oleh molekul atmosfer Bumi.

Baca Juga: Makin Seru, Lihat Gerhana Bulan Total Pakai Aplikasi Ini

Sementara itu, cahaya dengan frekuensi rendah (kuning, oranye, dan merah) akan dengan mudah melewati atmosfer Bumi dengan jalur yang lurus serta tidak mengalami interaksi dengan molekul di atmosfer Bumi.

Pembiasan cahaya dengan frekuensi rendah dari Matahari akan mengubah arah cahaya tersebut ke arah umbra Bumi. Sementara itu, posisi Bulan akan berada di area umbra saat Gerhana Bulan Total terjadi. Hal itu membuat Bulan akan tampak berwarna merah akibat pembiasan cahaya ini. Meskipun begitu, warna merah Bulan saat Gerhana terjadi bergantung pada tingkat polusi yang ada di daerah pengamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI