Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan berdasarkan penyelidikan awal tak ada data milik penggguna Facebook Indonesia yang dicuri dalam skandal yang melibatkan perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica (CA) asal Inggris.
Informasi itu diperoleh Kominfo setelah menerima surat Facebook, yang sebelumnya telah diminta pemerintah Indonesia untuk melaporkan hasil penyelidikan skandal yang menjadi sorotan sejak Maret lalu itu.
"Per hari ini kami menerima surat dari Facebook dalam bahasa Indonesia. Dalam investigasi awal yang sedang dilakukan, tidak ada satu pun namanya data Indonesia yang tersedot oleh CA," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Ia mengungkapkan, korban CA yang saat ini sudah terdeteksi oleh penyelidikan Facebook sekitar 30 juta, berbeda dari laporan awal yang mencapai 87 juta pengguna.
"Dan semua korban yang terdeteksi semuanya ada di Amerika Serikat," katanya.
Laporan tersebut sekaligus mementahkan dugaan awal yang menyebutkan bahwa lebih dari 1 juta pengguna Facebook Indonesia dicuri datanya oleh CA.
Kendati menemukan titik terang, Semuel mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan investigasi yang masih dilakukan Facebook.
"Kita tetap monitor karena investigasi belum selesai. Harapan kami dari pemerintah, semua aplikasi harus mematuhi peraturan pemerintah, khususnya terkait pengamanan data pribadinya," tutup mantan ketua umum APJII itu.