Suara.com - Dongeng-dongeng biasanya menggambarkan burung bangau yang membawa bayi, tetapi yang satu ini berbeda. Satwa liar itu justru membawa tagihan telepon yang sangat besar ke sebuah badan amal.
Kelompok lingkungan Polandia EcoLogic telah memasang pelacak pada bangau putih, yang disebut Kajtka, untuk mengetahui kebiasaannya bermigrasi. Mereka mencatat rute migrasi musim dingin Kajtka melalui Afrika dan bersiap-siap untuk kembali musim semi.
Namun, setelah melakukan perjalanan lebih dari 3.700 mil ke Lembah Blue Nile di Sudan timur, mereka kehilangan kontak.
EcoLogic mengatakan kepada Super Express dikutip Metro bahwa seseorang telah merampas pelacak pada burungnya dan meletakkan kartu SIM di telepon mereka sendiri, sebelum melakukan lebih dari 20 jam panggilan.
Baca Juga: Apes! Ditinggal Belanja, Mini Cooper Ini Dibanjiri Pakan Burung
Apesnya, badan amal ini telah diminta untuk membayar lebih dari 2.064 poundsterling (Rp 39 jutaan), atas penggunaan telepon sesuai dari tagihan tersebut.
Jelas seseorang melakukan beberapa panggilan dan tidak mau membayar untuk itu. Pada dasarnya, pelacak bangau memainkan peran penting dalam penelitian lingkungan dan konservasi burung migran, dan data dari pelacak GPS dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan menilai kebiasaan burung, perilaku sosial, dan ancaman.
Bangau putih saat ini tidak berisiko, tetapi industrialisasi dan pengeringan lahan basah mendorong spesies tersebut mendekati kepunahan lima puluh tahun yang lalu.