Suara.com - Sebuah perusahaan swasta di Cina berhasil menciptakan senapan laser yang diklaim cocok digunakan oleh kepolisian dalam mengatasi aksi demonstrasi.
ZKZM, nama perusahaan itu, mengatakan bahwa senapan laser itu bukan termasuk senjata mematikan. Meski demikian, orang yang terkena tembakannya akan merasakan sakit yang luar biasa.
"Senjata itu dirancang untuk, misalnya, membakar spanduk ilegal dalam sebuah demonstrasi atau membakar rambut atau pakaian demonstran," kata seorang manajer ZKZM yang menolak identitasnya diumbar ke publik.
"Ia dirancang bukan untuk membunuh seperti senapan yang menggunakan peluru dan tak bisa menyebabkan karbonisasi instan pada kulit manusia, imbuh dia,
Senapan berkaliber 15 mm itu berbobot sekitar 3 kilogram dan memiliki jangkauan hingga 800 meter. Lasernya bisa menembus kaca atau lapisan transparan lainnya. Senjata laser itu bisa dipasang pada mobil, perahu, atau pesawat.
Saat ini ZKZM sedang mencari mitra yang memiliki lisensi untuk memproduksi senjata atau perusahaan lain di bidang industri pertahanan untuk mulai mulai memproduksi senapan laser tersebut dalam skala besar.
Akan tetapi perusahaan tersebut menegaskan bahwa saat ini senapan laser tersebut masih akan disediakan untuk kepolisian Cina.
Pengakuan ZKZM itu, di satu sisi, ditanggapi skeptis oleh sejumlah pakar senjata. Mereka mengatakan bahwa sistem persenjataan laser masih jauh dari kenyataaan atau hanya ada dalam kisah fiksi seperti Star Wars.
Alasan pertama adalah karena senjata laser masih dilarang oleh dunia internasional karena bisa menyebabkan rasa sakit luar biasa bagi manusia yang menjadi target.
Kedua, seperti dilansir dari Techcrunch, karena energi yang dibutuhkan untuk membakar seseorang menggunakan laser dari jarak ratusan meter akan sangat besar. Energi itu tak bisa dihasilkan oleh sebuah senapan berbobot dan berukuran kecil.