Suara.com - Cina berambisi membangun sebuah roket antariksa raksasa dengan kemampuan super yang mampu memanggul beban lebih berat ke orbit rendah Bumi, demikian kata seorang ilmuwan antariksa Cina, Senin (2/7/2018).
Seperti diwartakan kantor berita Xinhua, Cina sedang membangun sebuah roket bernama Long March-9 yang mampu mengangkat beban berbobot 140 ton ke orbit rendah Bumi, tempat satelit-satelit televisi bermukim.
Kemampuan Long March-9 itu jauh lebih besar dari roket Eropa, Ariane 5, yang hanya mampu membawa beban seberat 20 ton atau roket milik perusahaan swasta Amerika Serikat, SpaceX, Falcon Heavy yang diklaim bisa mengangkut beban berbobot 64 ton.
Bahkan roket Cina ini akan bisa mengalahkan roket buatan badan antariksa Amerika Serikat (NASA), Space Launch System, yang mampu mengangkut beban seberat 130 ton. Roket anyar AS ini akan mulai beroperasi pada 2020.
Menurut Long Lehao, pejabat senior Akademi Teknik Cina, Long March-9 akan memiliki diameter 10 meter, dipacu empat booster yang masing-masing memiliki diameter sebesar 5 meter.
Long juga mengatakan bahwa roket Long March-9 akan bisa dimanfaatkan untuk membawa manusia ke bulan, menjelajah lebih jauh di luar angkasa, atau dalam mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa.
Selain itu Cina juga sedang berusaha membangun roket yang bisa digunakan berkali-kali, seperti milik SpaceX, yang dijadwalkan terbang perdana pada 2021.
Cina memang memiliki ambisi besar di sektor antariksa, berusaha bersaing dengan Amerika Serikat dan Rusia. Negara itu berambisi memiliki stasiun antariksa berawak pada 2022 dan berniat mengirim manusia ke bulan dalam waktu dekat. Tak hanya itu, Ciga juga bermimpi membangun pangkalan di bulan.