Ilmuwan: Penurunan Oksigen di Laut Bisa Sebabkan Kepunahan Massal

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 02 Juli 2018 | 08:15 WIB
Ilmuwan: Penurunan Oksigen di Laut Bisa Sebabkan Kepunahan Massal
Ilustrasi misteri laut. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak teori yang mengungkap penyebab terjadinya kepunahan massal di muka Bumi. Kali ini, para ilmuwan menghasilkan analisis kurang menyenangkan, dimana sebagian besar umat manusia di Bumi akan punah.

Sebuah tim dari Arizona State University baru saja menerbitkan sebuah studi tentang bencana yang terjadi sekitar 550 juta tahun yang lalu. Apa yang mereka temukan adalah bahwa sebelum bencana ini terjadi, samudra dikeringkan oksigen karena menjadi 'anoxic', yang berarti jumlah gas vital ini di perairan Bumi turun.

Para peneliti percaya, proses ini terkait dengan kepunahan massal dan bahwa episode anoksia laut yang luas bertepatan dengan penurunan dan diikuti dengan punahnya hewan. Mengkhawatirkan, ada tanda-tanda bahwa kadar oksigen menurun di lautan di seluruh dunia, menunjukkan bahwa akan ada masalah di masa depan.

"Ini mungkin adalah peristiwa anoksik laut paling parah dalam 550 juta tahun terakhir," kata Feifei Zhang dari Sekolah Bumi dan Eksplorasi Luar Angkasa.

Baca Juga: Manusia Seperti Ini Sulit Dihipnotis, Ini Kata Ilmuwan

"Pemodelan matematika dari data kami menunjukkan bahwa hampir seluruh dasar laut ditindih oleh perairan anoksik selama akhir Periode Ediacaran."

Dalam sebuah pernyataan, Arizona State University mengatakan telah terjadi 'peningkatan anoxia' lautan yang terukur baru-baru ini, disebabkan oleh perubahan iklim. Ini dapat menyarankan kita menuju kepunahan massal lain yang akan menjadi bencana bagi planet kita.

“Masa lalu adalah laboratorium terbaik kami untuk memahami masa depan,” kata rekan penulis Ariel Anbar.

Para ilmuwan melihat seberapa sering kepunahan massal di masa lalu didahului oleh peningkatan anoksia lautan.

"Ada banyak hal yang tidak kami pahami tentang perubahan iklim, tetapi hal-hal yang kami ketahui adalah penyebab keprihatinan besar," tukasya. [Metro]

Baca Juga: Bumi di Ambang Kepunahan Massal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI