Suara.com - Ada yang aneh di kepala Julius Caesar. Kaisar Romawi itu memiliki tonjolan aneh di bagian kepala, yang diprediksi karena meneteskan air mata selama proses pesalinan saat dia dilahirkan.
Para ilmuwan menemukannya setelah merekonstruksi 3D baru yang diciptakan oleh National Museum of Antiquities di Belanda. Itu dibuat menggunakan data dari pemindaian 3D potret marmer dalam koleksi museum.
Rekonstruksi kepala Caesar, yang meninggal pada 15 Maret 44SM, adalah ide arkeolog Tom Buijtendorp. Penemuannya ini dituangkan dalam bukunya berjudul "Caesar in the Low Countries".
"Dia memiliki tonjolan aneh di kepalanya," kata Buijtendorp kepada koran Belanda, HLN.
Baca Juga: Arkeolog Mengupas Kehidupan di UAE 5.000 Tahun Lalu
"Seorang dokter mengatakan bahwa ini dapat terjadi dalam proses kelahiran. Tidak mungkin semacam ini dibuat-buat seorang seniman."
Rekonstruksi itu dibuat oleh seorang arkeolog dan antropolog fisik Maja d'Hollosy, yang mengkhususkan diri dalam rekonstruksi wajah, sebenarnya membuat rekonstruksi. Dia juga menggunakan dua patung Caesar, satu dari Leiden dan satu dari Turin, serta merujuk pada koin dengan gambar Caesar bersama dengan potret marmer.
"Bagian patung itu sudah cukup rusak. Itulah mengapa diputuskan untuk melengkapi bagian yang hilang, seperti hidung dan dagu, atas dasar potret kedua Julius Caesar: yang disebut Tusculum bust," kata museum itu dalam siaran pers.
Menurut museum, rekonstruksi baru akan dipamerkan sampai akhir Agustus mendatang.
Terkenal sebagai kaisar Romawi terbesar, Julius Caesar hidup dari 100 - 44 SM dan menaklukkan Prancis dan Belgia selama pemerintahan, menambahkan mereka ke Kekaisaran Romawi.
Baca Juga: Arkeolog Indonesia Telusuri Jejak Migrasi Manusia Pra Sejarah
Dia melakukan perjalanan ke Inggris dua kali selama pemerintahannya, di 55 dan 54 SM, meskipun ia tidak pernah berhasil menduduki pulau itu sepenuhnya.