Suara.com - Para peneliti Adobe tengah mengembangkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi foto hasil editan. Sistem tersebut baru-baru ini dipublikasikan dengan judul "Learning Rich Features for Image Manipulation Detection".
"Adobe adalah pemimpin dalam mebuat produk yang dapat memanipulasi gambar. Jadi akan menjadi unik jika Adobe membuat sebuah alat yang dapat mendeteksi foto palsu," kata Vlad Morariu, peneliti senior Adobe.
Sistem itu mengadalkan mesin pembelajaran untuk mengidentifikasi tiga cara manipulasi gambar yang paling umum, yakni splicing, cloning dan removal. Ketiga metode itu dianggap paling sering digunakan untuk membuat foto palsu.
Untuk melatih sistem tersebut, para peneliti memasukkan ribuan foto yang telah dimanipulasi. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk menemukan foto palsu.
Baca Juga: Foto Editan E-KTP Seleb Hollywood Ini Bikin Ngakak
Vlad melanjutkan, setiap foto memiliki "noise yang tidak terlihat". Hal itulah yang akan memudahkan sistem dalam mendeteksi foto palsu.
Foto: Logo Adobe. [Shutterstock]
"Setiap gambar memiliki karakteristik yang tak terlihat. Jadi, ketika Anda memanipulasi foto, noise itu akan terlihat," lanjutnya.
Tidak diketahui kapan sistem ini akan diaplikasikan secara massal. Namun diharapkan, sistem ini dapat menjadi senjata untuk melawan berita palsu yang tengah marak belakangan ini. [Gizmodo]
Baca Juga: Kocak! Deretan Foto editan Lamaran Raditya Dika-Anissa