Suara.com - Tak terduga, smartphone sebagai "sekretaris" pribadi manusia bisa berubah menjadi peranti mematikan. Hal ini menimpa Nazrin Hassan, CEO startup teknologi dari Malaysia, Cradle Fund. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat ledakan ponsel di kediamannya.
"Laporan post-mortem menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya adalah komplikasi dari luka ledakan, disebabkan oleh ponsel meledak saat sedang di-charge," demikian penjelasan dari pihak manajemen.
Laporan ini sekaligus membantah isu yang menyebutkan bahwa Nazrin meninggal karena smoke inhalation atau terlalu banyak menghirup asap.
Diberitakan sebelumnya, Nazrin ditemukan meninggal di rumahnya yang terletak di Mutiara Damansara, Malaysia pada Kamis (14/06/2018).
Baca Juga: Remaja yang Tenggelam di Pantai Selatan Diduga Tak Bisa Berenang
Dinas kebakaran setempat mengatakan, mereka menerima panggilan pada pukul 12.30 siang waktu setempat. Kemudian, langsung mengirim dua mobil pemadam dan 14 petugas.
Petugas pemadaman tiba pada pukul 12.46 dan api berhasil dipadamkan pada 12.53 atau kurang dari 15 menit kemudian.
Saat itulah, Nazrin ditemukan. Berdasar keterangan Mohd Zani Che Din, petugas polisi Petaling Jaya, 30 persen tubuh korban mengalami luka bakar.
Dalam pernyataan resminya, Cradle mengatakan bahwa selama lebih dari 15 tahun, Nazrin telah mendedikasikan usahanya untuk startup teknologi ini.
"Visi dan cintanya untuk inovasi akan selalu menjadi inti dari apa yang kami lakukan. Nazrin menyukai pekerjaannya, tetapi cinta terbesarnya adalah untuk istri dan anak-anaknya," demikian pernyataan itu diakhiri.
Baca Juga: Buru Buaya Misterius, Pemprov DKI Siapkan Senjata Khusus