Suara.com - Para penganut agama rupanya hidup lebih lama ketimbang mereka yang tak memeluk agama atau ateis, demikian hasil sebuah penelitian terbaru yang digelar oleh para ilmuwan dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Orang beragama, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Social Psychological and Personality Science itu, rata-rata hidup empat tahun lebih lama ketimbang mereka yang ateis.
Temuan itu diperoleh setelah para peneliti menganalisis lebih dari 1000 obituari atau berita duka di 42 negara bagian di AS. Selain agama, para peneliti dalam riset itu juga memperhitungkan faktor gender serta status pernikahan dari subjek yang diteliti.
"Agama memiliki efek yang hampir setara dengan pengaruh gender terhadap usia seseorang," jelas Laura Wallace, pemimpin studi tersebut.
Lalu apa yang menyebabkan agama bisa membuat seseorang berumur lebih panjang? Para peneliti dalam studi itu tak menjelaskan lebih jauh soal ini.
Tetapi menurut Tech Times, berdasarkan beberapa riset sebelumnya, agama bisa mendorong orang terlibat dalam organisasi sosial dan menjadi sukarelawan dalam aksi-aksi sosial. Aktivitas seperti ini bisa membuat orang berusia lebih panjang.
Faktor lain adalah gaya hidup. Agama bisa mendorong orang untuk mengikuti gaya hidup sehat, jauh dari minuman keras dan obat-obat terlarang. Selain itu, agama juga mengajarkan orang untuk bermeditasi, yoga, atau berdoa yang bisa mengurangi stres.