Unik, Cara Tentara Amerika Ukur Dosis Kafein

Jum'at, 08 Juni 2018 | 13:45 WIB
Unik, Cara Tentara Amerika Ukur Dosis Kafein
Ilustrasi mengecek kandungan kafein di kopi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak sedikit orang yang membutuhkan secangkir kopi di pagi hari, namun bertanya-tanya tentang seberapa banyak kafein yang aman untuk dikonsumsi dan kapan harus meminumnya agar tidak melewati batasan. Tentara Amerika menggunakan cara unik untuk mengukurnya.

Peneliti dari Angkatan Darat Amerika Serikat, mengembangkan algoritme yang membuat rekomendasi pribadi untuk mengatur waktu konsumsi kafein seseorang, sehingga orang tersebut dapat meminum paling sedikit kafein untuk mencapai tingkat kewaspadaan maksimal.

Dilansir dari Live Science, studi ini menemukan bahwa algoritme membantu orang meningkatkan kewaspadaan hingga 64 persen. Di sisi lain, ditemukan bahwa jadwal pemberian dosis yang tepat, orang dapat mengurangi konsumsi kafein hingga 65 persen dan masih mencapai tingkat kinerja yang sama.

Mereka membuat algoritme komputer yang mempelajari pola tidur, jadwal, dan kewaspadaan dampak kafein selama waktu yang berbeda dalam satu hari.

Baca Juga: Teh Lebih Merusak Gigi Dibanding Kopi

"Kami mengembangkan algoritma yang bekerja sama dan mereka pada dasarnya memungkinkan kami menentukan pada tingkat individu tentang kapan dan berapa banyak individu tersebut harus mengonsumsi kafein untuk mencapai kinerja maksimal pada waktu dan durasi yang diinginkan," jelas Jaques Reifman, direktur DoD Biotechnology High Performance Computing Software Applications Institure di U.S Army Medical Research and Materiel Command di Fort Detrick, Maryland.

Reifman pun menjelaskan, sebagai contoh jika ada seorang siswa yang kurang tidur selama seminggu terakhir menjelang ujian yang akan datang, algoritme ini bertujuan memberi tahu kapan siswa tersebut harus mengonsumsi kafein.

Para peneliti telah menggunakan teknologi mereka untuk mengembangkan alat berbasis web dan aplikasi smartphone yang disebut 2B-Alert, yang dapat memprediksi kewaspadaan seseorang berdasarkan waktu tidur dan konsumsi kafein.

Meskipun alat yang masih divalidasi dalam studi tentara Amerika Serikat ini dikembangkan untuk militer, Reifman berharap, penemuan itu juga dapat bermanfaat bagi masyarakat awam, termasuk pekerja shift, pengatur lalu lintas, bahkan siswa yang akan melakukan ujian.

Baca Juga: Tiga Cangkir Kopi Sehari Efektif Turunkan Risiko Penyakit Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI