Suara.com - Facebook diam-diam telah membocorkan data-data pribadi para penggunanya ke perusahaan-perusahaan produsen ponsel dan komputer tablet di dunia, seperti Apple dan Samsung, selama 10 tahun terakhir..
Seperti yang diwartakan oleh New York Times, Minggu (3/6/2018), Facebook memiliki setidaknya 60 mitra yang secara teratur menerima data-data pribadi pengguna selama 10 tahun terakhir.
Di antara para mitra itu ada nama-nama perusahaan raksasa seperti Apple, Amazon, Microsoft, dan Samsung. Para mitra itu menerima data-data seperti status hubungan, afiliasi politik, riwayat pendidikan, dan agama pengguna Facebook.
Sebagian besar mitra Facebook itu masih bisa menyedot data-data pengguna dari aplikasi media sosial tersebut, meski Facebook sejak April lalu sudah mulai menutup akses mereka.
Temuan ini menambah panjang kasus pelanggaran privasi pengguna oleh Facebook. Perusahaan Mark Zuckerberg itu sedang jadi sorotan di dunia setelah diketahui membocorkan data jutaan pengguna, termasuk di Indonesia, ke sebuah perusahaan konsultan politik di Inggris.
Saat ini, Facebook sedang diselidiki kepolisian Indonesia karena membocorkan data sekitar 1,1 juta pengguna Indonesia ke Cambridge Analytica, perusahaan konsultan politik tersebut.
Facebook sendiri, menanggapi laporan New York Times itu, mengatakan tak ada yang salah dari praktiknya.
"Para mitra itu meneken kesepakatan yang mencegah mereka memanfaatkan data-data pengguna hanya untuk menciptakan experience mirip Facebook," jelas Facebook pada blog resminya.
Adapun Apple, Amazon, Microsoft, maupun Samsung belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.