Suara.com - Gunung Merapi terbentuk karena aktivitas di Zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa.
Letusan-letusan kecil terjadi setiap dua - tiga tahun dan yang lebih besar sekitar 10 - 15 tahun sekali.
Dari sekian banyak letusan, yang paling terkenal adalah erupsi pada tahun 2006, 2010, dan yang terjadi saat ini, 2018.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah penyebab terjadinya letusan Gunung Merapi:
Baca Juga: Hukuman 5 Tahun Bagi Peretas Yahoo
1. Peningkatan kegempaan vulkanik dan terjadinya deformasi badan gunung
Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Meningkatnya frekuensi gempa bumi yang mana dalam sehari bisa terjadi beberapa kali gempa tremor.
Sementara terjadinya deformasi badan gunung disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam seperti dapur magma yang volumenya mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.
Pada tingkat ini, pemerintah daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.
Tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus, lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas di mana volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik yang artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.
Baca Juga: Banyak yang Dirugikan, Candaan Bom Diharapkan Tak Ada Lagi
Disusul tanggal 1 Juni, hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat. Lalu tanggal 8 Juni 2006 silam, Gunung Merapi meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman.