Suara.com - Para pemegang saham Facebook tampaknya sudah kehilangan kesabaran. Dalam pertemuan tahunan yang dilakukan pada Kamis lalu (31/5/2018), mereka mengungkapkan kekecewaannya pada Mark Zuckerberg, CEO Facebook.
Salah seorang pemegang saham menyarankan sebuah proposal untuk membatasi kontrol Zuckerberg. Menurutnya, lelaki kelahiran 14 Mei 1984 itu terlalu otoriter saat memimpin perusahaan.
"Cobalah untuk meniru gaya kepemimpinan George Washington. Jangan menjadi Vladimir Putin," pintanya.
Christine Jantz, CEO di Northstar Asset Management mengatakan, pengelolaan data Facebook sangatlah buruk. Ia mengatakan hal itu setelah berkaca kepada skandal Cambridge Analytica yang menyebabkan 87 juta pengguna Facebook menjadi korban.
Baca Juga: Menjamu PSMS, Tripoin Jadi Harga Mati buat Borneo FC
"Jika privasi adalah hak asasi manusia, maka kami berpendapat ini sama saja dengan pelanggaran hak asasi manusia," tandas Jantz.
Pemegang saham lain mempertanyakan mengapa Facebook terus didera pemberitaan negatif. "Mengapa kontroversi yang dihadapi Facebook sangat lama dan sangat serius?" tanya Will Lana dari Trillium Asset Management.
Kendati banyak mendapat kritik dari para pemegang saham, dewan direksi Facebook menolak semua proposal yang diajukan. Proposal itu berisikan arahan agar perusahaan bersikap lebih transparan.
Saat memberikan tanggapannya soal kritik dari para pemegang saham, Zuckerberg tampak tenang. Ia mengatakan pihaknya akan menyelesaikan semua masalah secara serius.
"Kami menghadapi sejumlah masalah penting. Kami akan memastikan mengambil pandangan yang lebih luas tentang tanggung jawab kami," komentarnya.