Suara.com - CEO Snapchat Evan Spiegel menanggapi tuduhan Facebook, dimana secara konsisten menyalin fitur aplikasi perpesanan paling populer, mengatakan bahwa raksasa media sosial tidak akan pernah dapat menyebarkan data-data pribadi.
Berbicara di sebuah konferensi di California pada beberapa hari lalu, Spiegel menyindir soal skandal data yang dialami Facebook. Dimana informasi pribadi dari 87 juta pengguna dibagikan dengan pihak ketiga untuk tujuan politik.
"Kami akan sangat menghargai jika mereka menyalin data pribadi kami juga," kata Spiegel pada Konferensi Kode.
Dia menegaskan pentingnya melindungi data pribadi pengguna bagaikan "DNA" dalam Snapchat.
Baca Juga: Gunakan Snapchat Saat Bekerja, Pilot Ini Kena Hukum Maskapai
"Nilai-nilai kami sulit untuk disalin. Selama tujuh tahun orang-orang di industri teknologi melihat apa yang telah kami lakukan, menyingkirkan informasi pribadi daripada menyimpannya dan menimbunnya selamanya," katanya.
Facebook telah menggunakan beberapa fitur Snapchat, termasuk pesan yang merusak diri sendiri, Stories, augmented reality lenses, dan Quick Updates.
Scott Galloway, seorang profesor pemasaran di Sekolah Bisnis Stern New York University, percaya tren ini kemungkinan akan berlanjut sampai Facebook memiliki dominasi pasar yang lengkap.
"Facebook adalah seekor ular piton di Burma yang memakan seekor sapi," kata Profesor Galloway dalam bukunya tahun 2017, 'The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, dan Google', yang merujuk pada Snapchat sebagai sapi dalam analoginya.
“Sementara sapi masuk, ular itu mengambil bentuknya. Setelah dicerna, ia kembali ke bentuk normalnya, tetapi lebih besar,” katanya.
Baca Juga: Berbau Rasis, Instagram dan Snapchat Cabut Fitur GIF
Istri Spiegel, supermodel Miranda Kerr, sebelumnya mengatakan bahwa dia "terkejut" jika Facebook telah meluncurkan beberapa fitur yang sama seperti Snapchat. Bahkan, tahun lalu Kerr beranggapan bahwa dia tidak tahan terhadap Facebook.