Suara.com - Dengue fever, demam berdarah, alias flu tropis adalah salah satu infeksi berbahaya yang bisa menyebar secara diam-diam dalam populasi.
Gejala biasanya akan muncul sekitar dua pekan setelah infeksi. Mulai demam tinggi, sakit kepala, sampai nyeri persendian bahkan pendarahan akan muncul sebagai akibatnya.
Dari 50 juta kasus setiap tahun, sekitar 500.000 orang mengalami pendarahan parah dari penyakit ini, dan 2,5 persen di antaranya meninggal dunia.
Ahli telah menyimpulkan bahwa virus dengue memiliki empat form atau serotype berbeda, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes di negara-negara tropis dan subtropis. Setiap orang berpotensi untuk terserang empat serotype ini. Bukan hanya salah satu. Dan bisa berkembang seperti empat penyakit berbeda.
Baca Juga: Nikmati Budaya Khmer di Courtyard by Marriott Kamboja
“Bandingkan dengan penyakit campak,” ujar Henrik Salje, pakar statistik dan epidemiologi dalam Pemodelan Matematika Unit Penyakit Infeksi di Institut Pasteur, Paris, Prancis "Bila terkena, tubuh kita akan membentuk antibodi penangkal serangan serupa, dan kondisi ini bertahan dalam jangka waktu lama.”
Namun dengue berbeda, lanjutnya. Bila kita terinfeksi oleh salah satu virus dengue, tubuh akan kebal terhadap virus itu, namun tidak dengan ketiga serotype yang lain dari keluarga dengue fever. Dan parahnya lagi, bagi yang terinfeksi untuk kedua kalinya oleh tipe yang berbeda, maka serangan sakitnya bakal lebih parah.
Persoalannya: bagaimana kita mampu mengidentifikasi seseorang pernah terserang dengue dari tipe sama atau berbeda, sekali atau lebih, dan seberapa besar risikonya?