Suara.com - Salah satu tren e-commerce adalah melakukan penjualan dengan sistem flash sale. Namun, banyak calon konsumen kecewa karena berbagai kendala seperti tidak kebagian barang hingga sistem yang crash atau tidak merespon.
Melihat semua kendala yang ada, JD.ID melakukan berbagai tindakan untuk antisipasi. Head of Marketing Campaign JD.id Demmy Indranugroho mengakui bahwa flash sale adalah salah satu strategi utama setiap perusahaan e-commerce untuk meraup keuntungan di bulan Ramadan.
"Perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam melakukan flash sale, yakni waktu belanja yang lebih panjang daripada waktu yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce lainnya," katanya saat jumpa pers beberapa waktu lalu.
Menurut Demmy, hal ini dilakukan agar semua pelanggan endapat kesempatan berbelanja. Sebagai informasi JD.ID sendiri melakukan flash sale sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Bangkit Kembali, Gandeng JD.ID Zyrex Kenalkan Sky 232 Xtreme
"Flash sale ini kita coba waktunya lebih panjang, sehingga jumlah customer yang tidak mendapatkan kesempatan lebih sedikit," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, JD.ID menghadirkan kampanye menyambut Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Kampanye bertajuk #AsliTulus ini mengedepankan konsep niat tulus untuk berubah menjadi lebih baik di bulan suci ini.
Berbagai kebutuhan Ramadan tersedia dengan harga khusus, seperti Ramadan Hampers yang dijual dengan harga hanya Rp 99.000 selama Ramadan. Kemudian ada juga Ramadan Below 99K Diskon, spesial produk-produk di bawah Rp100.000.
Selain itu, perusahaan juga merilis TVC baru yang menceritakan kisah Jeje, sesosok preman kocak yang berjuang setulus hati untuk insyaf dan bertaubat. JD.ID hadir dalam setiap perjalanannya saat mengubah diri menjadi sosok yang lebih baik. TVC tersebut dibagi menjadi empat tahapan, yang disesuaikan kebutuhan customer dari Ramadan hingga menjelang Lebaran.