Rahasia Malaria Sebagai Pembunuh Manusia Sukses Ditelusuri

Kamis, 24 Mei 2018 | 11:44 WIB
Rahasia Malaria Sebagai Pembunuh Manusia Sukses Ditelusuri
Gigitan nyamuk tertentu rawan memindahkan parasit malaria ke tubuh manusia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasar data World Health Organization (WHO), lebih dari 200 juta manusia terinfeksi malaria setiap tahunnya.  Penyakit ini menjadi penyebab kematian lebih dari setengah juta manusia pada 2016, dengan korban mayoritas anak-anak di bawah lima tahun.

Penyebab malaria adalah parasit Plasmodium falciparum.  Yang berpindah ke tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Anopheles betina.

Belum lama ini, jurnal Nature Microbiology melansir temuan yang diharapkan mampu membuka jalan bagi penanganan malaria bagi seluruh penderita di dunia.

Studi dilakukan oleh beberapa pakar dari Wellcome Sanger Institute di Cambridge, Inggris, dengan tujuan melacak "perjalanan" parasit malaria sampai menjadi pembunuh manusia.

Baca Juga: Awas! Pola Makan Tak Tepat saat Puasa Picu Masalah Kesehatan Ini

Sampel darah diambil dari tubuh manusia, serta satwa dengan tingkat kekerabatan dekat  kera, yaitu simpanse dan gorila. Karena keduanya juga rawan terkena malaria.

Hasil awal yang didapat adalah kode genetik malaria yang bisa digunakan untuk melacak sejarah evolusi penyakit itu. Ada tujuh tipe malaria dengan klasifikasi sebagai berikut: tiga tipe berkemampuan menyerang simpanse, tiga lagi menginfeksi gorila, serta satu tipe khusus hanya menyerang manusia.

Dari ketujuh tipe  malaria, terungkap bahwa sekitar 50 ribu tahun silam, parasit malaria mulai terpisah-pisah dari satu cabang dan menjadi spesies paling berbahaya bagi kesehatan manusia sekaligus satwa.

Salah satu elemen dari pemisahan ini adalah perubahan genetis yang memungkinkan malaria mampu menginfeksi sel darah merah manusia. Disebut sebagai "gumpalan DNA  mematikan", di mana dalam penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa bagian ini belum bisa ditargetkan untuk vaksinasi pemblokiran malaria.

"Parasit ini tidak saja bisa masuk ke tubuh kita, tetapi berdiam, memisahkan diri dan berpindah lewat gigitan nyamuk," papar Dr Matt Berriman, salah satu pakar kepala penelitian. 

Baca Juga: Pansus Bangun Konstruksi Hukum Baru dalam UU Terorisme

Kode genetik berubah saat parasit masuk dan bisa ditelusuri bagaimana perubahan mengarah pada tahap sangat mematikan, apabila jenisnya adalah Plasmodium falciparum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI