Suara.com - Pasar smartphone akhir-akhir ini semakin sesak. Dalam kurun waktu dua bulan, beberapa vendor smartphone menawarkan smartphone berspesifikasi tinggi dengan harga yang terbilang terjangkau.
Misalnya saja, Asus yang baru meluncurkan ZenFone 5Z. Ponsel dengan chipset Snapdragon 845 itu dijual Rp 7,5 juta untuk varian RAM 8 GB dan storage 256 GB.
Selanjutnya, ada Xiaomi yang baru meluncurkan Redmi Note 5. Ponsel dengan chipset Snapdragon 636 itu dijual mulai Rp2,5 juta.
Menanggapi perang harga yang dilakukan beberapa vendor, Fachryansyah Farandy, General Manager for Digital and Partnership Vivo Indonesia mengatakan Vivo akan tetap mempertahankan strateginya.
"Inovasi bagi kita sangat penting. DNA Vivo adalah inovasi dan inovasi itu tidaklah murah," katanya.
Sejah ini, lanjut Fachryansyah, konsumen mereka masih setia dalam menggunakan produk Vivo. Menurutnya, yang terpenting adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Sayangnya, ia enggan untuk mengungkapkan produk terbaru yang akan diboyong Vivo ke Indonesia. Terakhir, Vivo menghadirkan Vivo V9 yang dibanderol Rp3,9 juta.
"Dalam waktu dekat belum ada, kita masih terus mengembangkan produk. Kita tahu tren kan cepat berubah," tutupnya.