Suara.com - Sebuah penemuan terbaru mengungkapkan, beberapa kadal New Guinean memiliki darah yang sangat beracun dan mampu membunuh manusia 40 kali lipat, ternyata bisa menjadi obat penyakit.
Selain mematikan, warna hijau kekuning-kuningan pun mencolok dan memiliki tulang serta lidah yang berwarna hijau juga. Warna ini berasal dari tingkat tinggi biliverdin, pigmen empedu hijau yang dihasilkan sebagai produk limbah yang menyebabkan penyakit kuning pada manusia.
Para ilmuwan berpikir bahwa prevalensi darah hijau di antara kadal New Guinean berarti bertentangan dengan darah beracun, yang kemungkinan bermanfaat bagi kesehatan pada manusia.
"Selain memiliki konsentrasi tertinggi biliverdin yang tercatat untuk hewan apa pun, kadal ini entah bagaimana telah berevolusi terhadap toksisitas pigmen empedu," kata mahasiswa pascasarjana Zachary Rodriguez, yang merupakan penulis utama dari makalah yang mengeksplorasi asal-usul darah yang tidak biasa ini.
Baca Juga: Ilmuwan Tertua Australia Sukses Bunuh Diri di Swiss
Profesor Chris Austin dari Louisiana State University, di laboratorium yang dipimpin Rodriguez, telah memimpin beberapa ekspedisi ke kedalaman hutan hujan New Guinea untuk memantau keanekaragaman reptil dan amfibi luar biasa yang ditemukan di sana.
Para ilmuwan telah berfokus terutama pada kadal hijau berdarah, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia,
Pada ekspedisinya mereka mengumpulkan sampel DNA dari 52 spesies kadal, termasuk enam spesies dengan darah hijau. Dua spesies berdarah hijau ini sebelumnya sama sekali tidak dikenal dalam ilmu sains.