Transplantasi Memori Akhirnya Bisa Dicapai, Tapi...

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 15 Mei 2018 | 08:06 WIB
Transplantasi Memori Akhirnya Bisa Dicapai, Tapi...
Ilustrasi memori. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Prof David Glanzman, salah satu penulis, dari University of California, Los Angeles (UCLA), mengatakan hasilnya adalah seolah-olah mentransfer memori.

Dia juga menekankan bahwa siput tidak terluka.

"Ini adalah siput laut dan ketika mereka khawatir mereka akan melepaskan tinta ungu yang indah untuk menyembunyikan diri dari pemangsa. Jadi siput ini khawatir dan melepaskan tinta, tetapi mereka tidak rusak secara fisik oleh kejutan," katanya.

Secara tradisional, ingatan jangka panjang dianggap disimpan di sinapsis otak, persimpangan antara sel-sel saraf. Setiap neuron memiliki beberapa ribu sinapsis.

Baca Juga: Transplantasi Wajah: Ini Lelaki Bermuka Tiga Pertama di Dunia

Tapi Prof Glanzman berkata, "Jika ingatan disimpan di sinapsis, tidak ada cara eksperimen kami akan berhasil."

Profesor UCLA biologi integratif memiliki pandangan yang berbeda, dia percaya bahwa memori disimpan dalam inti neuron. Makalah ini mungkin mendukung petunjuk dari penelitian yang dilakukan beberapa dekade lalu bahwa RNA terlibat dalam memori.

Jenis RNA yang relevan dengan temuan ini, diyakini mengatur berbagai fungsi dalam sel yang terlibat dengan perkembangan dan penyakit.

Siput. [Shutterstock]

Para peneliti mengatakan bahwa sel dan proses molekuler pada siput laut mirip dengan yang ada pada manusia. Terlepas dari fakta bahwa siput memiliki sekitar 20.000 neuron dalam sistem saraf pusat dan manusia diperkirakan memiliki sekitar 100 miliar.

Baca Juga: Transplantasi Bakteri, Ampuh Atasi Bau Badan

Para peneliti melihat hasil ini sebagai langkah untuk mengurangi efek penyakit seperti Alzheimer atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Ketika ditanya apakah proses ini akan kondusif untuk transplantasi kenangan yang disampaikan melalui pengalaman hidup, Prof Glanzman tidak yakin, tetapi ia menyatakan optimisme bahwa pemahaman yang lebih besar dari penyimpanan memori akan mengarah pada peluang yang lebih besar untuk mengeksplorasi berbagai aspek memori. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI