Infografis
Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menjanjikan harga ponsel dengan kecepatan internet 4G dibanderol dengan harga yang murah di Indonesia. Hal ini diungkapkannya di depan ribuan mitra GO-JEK yang menggantungkan profesinya dengan bantuan ponsel pintar dalam acara apresiasi Pasar Malam Hari Kuliner Nasional GO-FOOD.
"Saya tau teman-teman bergantung pada ponsel, kedua pada sinyal. Karena lingkup saya adalah telekomunikasi, saya akan pastikan sinyalnya ada di mana-mana terutama Jakarta dan dari ponsel saya pastikan harga ponsel turun terus. Ponsel 4G ratusan ribu, bukan juta," ujar Rudiantara di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Dalam sambutannya tersebut, Rudiantara menargetkan pada 2019 mendatang internet berkecepatan tinggi telah menjangkau seluruh kabupaten kota di Indonesia. Ia pun meminta agar para pengemudi ojek online membagikan informasi ini kepada sesama pengemudi lainnya.
"Kalau sering eror operator mana? Ganti simcardnya. Insya Allah tahun 2019 internet kecepatan tinggi sudah ada di seluruh kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Jadi tolong beritahu saudara-saudaranya yang mau 'ngojol' itu nanti akan ada," tambah dia.
Baca Juga: Ini Deretan Ponsel yang Pertama Kali Cicipi Android P
Selain itu, Rudiantara juga berencana mengunjungi pabrik ponsel di Semarang. Ia akan berkordinasi dengan CEO GO-JEK, Nadim Makarim untuk memberikan subsidi pada para pengemudi ojek online agar bisa mendapatkan ponsel dengan fitur lengkap berbiaya murah.
"Ada ponsel harganya mahal tapi untuk rakyat kita ponselnya harus murah. Saya atur dengan Pak Nadim untuk tman-teman ikut saya ke semarang, kalau perlu saat Safari Ramadan," tambah dia.
Di samping itu, Rudiantara juga meminta pada para pengemudi ojek online agar tidak sering-sering melakukan demo. Pasalnya, menurut Rudiantara, demo hanya membawa kerugian bagi pengemudi itu sendiri karena tidak mendapatkan penghasilan.
"Pesan saya jangan sering-sering demo. Pusing kita sama-sama semua. Demo nggak ada yang untung , semua rugi. Penumpang nggak ada yang diangkut, temen-temen nggak dapat setoran, pemerintah juga pusing," tandasnya.
