Menyesal Hidup Terlalu Lama, Ilmuwan Tertua Australia Bunuh Diri

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 03 Mei 2018 | 06:02 WIB
Menyesal Hidup Terlalu Lama, Ilmuwan Tertua Australia Bunuh Diri
Ilmuwan tertua Australia, David Goodall, memutuskan pergi ke Swiss, Rabu (2/5) untuk melakukan bunuh diri.Ia merayakan ulang tahun ke 104 pada April 2018. [AFP/Exit International]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - David Goodall, ilmuwan tertua di Australia, memutuskan untuk bertolak di Swiss pada Rabu (2/5/2018) untuk melakukan bunuh diri. Kepada media dia mengaku menyesal telah hidup terlalu lama.

Goodall, seorang pakar botani dan ekologi, berencana menghabisi nyawanya sendiri di klinik Life Circle di Basel, Swisss. Ia akan ditemani oleh seorang perawat dari Exit International, sebuah organisasi yang mendukung hak-hak untuk bunuh diri.

"Saya sangat menyesal telah mencapai usia ini. Saya lebih suka berusia 20 atau 30 tahun lebih muda," kata Goodall kepada ABC di sela-sela perayaan ulang tahunnya yang ke 104 di awal April kemarin.

"Saya tak bahagia. Saya ingin mati... Ini bukan sesuatu yang menyedihkan, yang menyedihkan justru ketika seseorang dihalang-halangi untuk mati," lanjut dia.

Lahir di London, Inggris pada April 1914, Goodall merupakan seorang ilmuwan terpandang yang mengajar di beberapa kampus terkemuka di Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.

Setelah pensiun pada 1979, Goodall menyunting 30 volume buku bertajuk Ecosystem of The World, yang ditulis oleh lebih dari 500 ilmuwan di dunia.

Goodall mengaku dalam perjalanan ke Swiss ia akan bertemu dengan sanak saudaranya di beberapa negara. Selain diantar seorang perawat, ia juga akan ditemani oleh puterinya dan tiga orang cucu.

"Sangat menyenangkan mereka bisa berada di sisi saya, untuk mengantarkan saya pergi," kata dia.

Goodall juga menekankan bahwa kematian adalah sesuatu yang alami. Kematian adalah bagian dari kehidupan.

"Mengapa kematian harus membuat saya sedih. Bagi saya kematian bukan sesuatu yang suram, itu sesuatu yang alami," kata Goodall.

Perdebatan tentang hak manusia untuk mencabut nyawanya sendiri memang sengit di hampir seluruh dunia. Di Australia praktik eutanasia masih dikategorikan ilegal. Sementara di beberapa negara seperti Swiss, Belgia, dan Belanda praktik eutanasia diizinkan secara hukum.

Goodall sendiri sudah menjadi anggota Exit International selama 20 tahun. Ia adalah salah satu pendukung hak manusia untuk melakukan eutanasia.

"Ketika seseorang telah melewati usia paruh baya, maka dia sudah membayar semua hutangnya kepada masyarakat. Dia boleh menghabiskan sisa hidupnya sesuai keinginannya. Jika dia memutuskan untuk mati, maka bagi saya itu cukup adil dan tak seorang pun boleh ikut campur dalam hal itu," kata Goodall.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI