8 Fakta Jan Koum, Pendiri WhatsApp yang Merangkak dari Bawah

Liberty Jemadu
8 Fakta Jan Koum, Pendiri WhatsApp yang Merangkak dari Bawah
Pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum. [Facebook/Jan Koum]

Jan Koum, pendatang Yahudi dari negara komunis yang pernah menjadi tukang pel, pegawai Yahoo, ditolak Facebook hingga mendirikan WhatsApp.

"Dia orang aneh," kenang Acton di kemudian hari.

Jika pegawai Ernst & Young lain gemar berbasa-basi, Koum adalah pribadi yang keras dan to the point. Acton rupanya suka pada gaya Koum. Enam bulan kemudian, Koum mulai bekerja di Yahoo sebagai infrastructure engineer.

Dua pekan bekerja di Yahoo, Koum yang ketika itu masih menjadi mahasiswa San Jose, menerima telepon dari salah satu pendiri Yahoo, David Filo. Ada masalah pada server-server Yahoo.

"Saya sedang di kelas," kata Koum setelah mengangkat telepon.

Baca Juga: Beda WhatsApp Web dan WhatsApp Desktop, Pilih yang Paling Sesuai Kebutuhan

"Apa yang kau lakukan di kelas? Segeralah ke kantor," tegas Filo.

Koum bergegas ke kantor Yahoo dan membereskan masalah itu. Sejak itu ia berhenti sekolah.

"Saya memang membenci sekolah," kata dia.

5. Membenci iklan

Ketika ibunya wafat pada tahun 2000, Koum sangat kesepian. Ia kini sendiri. Ketika itu, Acton menerimanya seperti saudara sendiri. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp: Dari Rapat Spontan Sampai Bikin Acara, Semua Jadi Lebih Mudah!

Selama 9 tahun mereka berdua bekerja di Yahoo. Acton pernah berinvestasi di sektor internet pada masa itu dan kehilangan jutaan dolar.