Ilmuwan: Situs Uji Coba Nuklir Korut Sudah Tak Layak, Teradiasi?

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 27 April 2018 | 06:02 WIB
Ilmuwan: Situs Uji Coba Nuklir Korut Sudah Tak Layak, Teradiasi?
Situs uji coba nuklir Korea Utara. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan asal Cina menyimpulkan bahwa situs uji nuklir Korea Utara telah runtuh sebagian, berpotensi membuatnya tidak dapat digunakan.

Tempat uji di Punggye-ri telah digunakan untuk enam uji coba nuklir sejak 2006. Setelah yang terakhir, pada bulan September tahun lalu, serangkaian gempa susulan menghantam situs, yang diyakini seismolog runtuh bagian dari interior gunung.

beberapa waktu lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengumumkan penangguhan tes nuklir dan rudal negaranya. Pernyataan kejutan itu muncul menjelang pembicaraan bersejarah dengan Korea Selatan dan AS.

Penelitian terbaru dari Universitas Sains dan Teknologi China (USTC) akan dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters, jurnal American Geophysical Union, dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: NASA Bakal Tempatkan Tenaga Nuklir di Luar Angkasa

Ini menyimpulkan bahwa delapan setengah menit setelah tes bulan September, ada keruntuhan dekat di lokasi menuju pusat uji coba nuklir.

Situs Punggye-ri terletak di daerah pegunungan di utara-timur Korea Utara dan tes telah dilakukan dalam sistem terowongan yang digali di bawah Gunung.

Ringkasan satu halaman dari penelitian di situs web USTC menyimpulkan, "Terjadinya keruntuhan memperlihatkan infrastruktur bawah tanah di bawah gunung Mantap tidak digunakan untuk uji coba nuklir di masa depan."

Tetapi kata-kata itu tidak muncul di makalah yang terakhir ditinjau ulang. Ia malah mengatakan bahwa runtuhnya situs uji terus terpantau dekat kebocoran bahan radioaktif.

Prof Wen Lianxing, penulis utama studi ini, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa kesimpulan tentang kelayakan situs uji tidak akan dimasukkan dalam makalah yang diterbitkan, tetapi tidak mengatakan mengapa.

Baca Juga: Ini Akibatnya jika Bom Nuklir Meledak di Tengah Kota Besar

Penelitian ini menggemakan temuan serupa oleh tim dari Jilin Earthquake Agency, yang diterbitkan dalam jurnal yang sama bulan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI