Suara.com - Direktur Jenderal Pelaksana Al Jazeera Media Network (AJMN), Dr Mostefa Souag mengatakan, Televisi Al Jazeera akan segera membuka kantor di Jakarta dalam waktu dekat dan secara resmi mengundang pejabat terkait di Indonesia dalam acara pembukaan. Hal itu disampaikan Dr Mostefa Souag ketika bertemu dengan Dubes Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) M Basri Sidehabi didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya dan Pelaksana Fungsi Pensosbud, Anwar Lukman Hakim.
Minister Counsellor KBRI Doha, B Dharmawan, menyebutkan, Dr Mostefa menyampaikan apresiasi atas upaya dubes sehingga izin resmi membuka kantor di Jakarta disetujui Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.
Menurut Dr Mostefa, pembukaan kantor tersebut merupakan upaya mengembangkan sayap di Indonesia termasuk membuka siaran bahasa Indonesia bekerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Televisi Al Jazeera.
Dubes Basri mengatakan, pembukaan kantor AJMN merupakan peluang bagi Indonesia melakukan promosi pariwisata di TV Al Jazeera. Diharapkan AJMN dapat meliput dan menyiarkan berita tentang Indonesia secara berimbang, secara tidak langsung mempopulerkan Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Liput Bentrokan di Masjid Al Aqsa, Israel Akan Tutup Al Jazeera
Kepala Hubungan Internasional AJMN, Ihtisham Hibatullah menyebutkan, sejak dijadikannya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN menjadikan Indonesia pasar menarik untuk dikembangkan. Al Jazeera juga telah melakukan berbagai kerjasama siaran dengan televisi di Indonesia selama ini.
Dikatakannya Al Jazeera memiliki pangsa penonton terbesar di Timur Tengah. TV yang berdiri tahun 1996 memiliki pengaruh di Timur Tengah, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Selain Indonesia, Al Jazeera juga melebarkan sayap ke Turki, India, China, Bosnia, Pakistan dan Rusia.
Ihtisham mengatakan, siaran Aljazeera English memiliki agenda berita yang menjembatani keragaman antarbudaya yang disiarkan dari kota strategis dunia seperti Doha, Kuala Lumpur, London, dan Washington DC. [Antara]