NASA Bakal Tempatkan Tenaga Nuklir di Luar Angkasa

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 22 April 2018 | 08:27 WIB
NASA Bakal Tempatkan Tenaga Nuklir di Luar Angkasa
Logo NASA. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NASA akan membuat pengumuman besar tentang proyeknya untuk menempatkan tenaga nuklir di luar angkasa. Badan ini telah bekerja pada "Kilopower", sebuah proyek untuk menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan energi bersih di Bulan, Mars dan seterusnya, untuk beberapa waktu.

Meraka akan mengungkapkan hasil terbaru dari rencananya untuk mengungkap sistem baru daya eksplorasi ruang angkasa. NASA akan membahas hasil dari eksperimen terbaru, yang telah dilakukan dari November 2017 hingga Maret 2018, di Nevada National Security Site atau NNSS.

Situs itu, jauh di padang gurun Nevada, telah lama berfungsi sebagai tempat percobaan percobaan nuklir. Pada 1950-an, misalnya, itu digunakan untuk meledakkan bom nuklir yang bisa dirasakan di seluruh negara bagian dan ke Las Vegas.

NASA berharap bahwa "Kilopower" dapat menggunakan beberapa teknologi nuklir yang sama untuk menyediakan energi bagi penjelajah ruang angkasa saat mereka melewati tata surya. Mereka akan membutuhkan energi untuk berbagai tugas, mulai dari menghasilkan cahaya, air dan oksigen yang mereka butuhkan untuk melakukan eksperimen dan mengirim informasi kembali ke Bumi.

Baca Juga: Foto Pulau Jawa, Bali dan Lombok Diunggah NASA dari Luar Angkasa

"Itu sebabnya NASA melakukan percobaan pada Kilopower, sumber listrik baru yang dapat memberikan energi yang aman, efisien dan berlimpah untuk misi eksplorasi ruang angkasa robot dan manusia di masa depan," tulis NASA dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

"Sistem pembangkit listrik fisi pionir ini dapat menyediakan hingga 10 kilowatt daya listrik, cukup untuk menjalankan dua rumah tangga rata-rata, terus menerus selama setidaknya sepuluh tahun. Empat unit Kilopower akan memberikan kekuatan yang cukup untuk membangun pos terdepan."

Menggunakan fisi nuklir akan memungkinkan astronot untuk dapat menghasilkan energi di mana pun mereka berada. Jika orang-orang di Mars, misalnya, jumlah energi yang berasal dari matahari sangat bervariasi di Bulan, malam berakhir selama 14 hari.

"Kami ingin sumber daya yang dapat menangani lingkungan yang ekstrim," kata Lee Mason, teknolog utama NASA untuk penyimpanan daya dan energi.

Menurutnya, "Kilopower" membuka permukaan Mars, termasuk garis lintang utara di mana air mungkin berada. Di Bulan, Kilopower dapat dikerahkan untuk membantu mencari sumber daya di kawah berlubang permanen. [Independent]

Baca Juga: NASA Temukan Satelit Zombie yang Hilang Selama 10 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI