Suara.com - Perwakilan Facebook di Indonesia tak banyak bicara setelah diperiksa selama lima jam oleh Bareskrim Polri di Jakarta, Rabu (18/4/2018). Tak hanya itu, ketika ditanya soal hasil audit yang diminta pemerinta dan DPR, Facebook tak bisa memberi jawaban pasti.
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari yang mewakili Facebook dalam pemeriksaan itu, mengatakan pihaknya tak bisa memastikan kapan menyelesaikan laporan audit terkait kebocoran data lebih dari sejuta pengguna di Indonesia.
"Untuk saat ini saya menekankan kami masih proses pencarian data. Kami akan terus bekerja sama dengan Komisi I DPR dan Kominfo, sekaligus juga dengan Bareskrim untuk memberikan fakta-fakta lebih rinci," kata Ruben usai diperiksa Bareskrim.
Sehari sebelumnya Facebook, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Jakarta, juga diminta untuk menyampaikan hasil audit lengkap terkait skandal kebocoran data tersebut.
Anggota Komisi I dari Fraksi Golkar, Meutya Hafid, bahkan mengusulkan agar Facebook diblokir sementara di Indonesia sampai perusahaan sosial media asal Amerika Serikat itu bisa memberikan laporan yang memuaskan.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Kominfo sudah melayangkan dua surat peringatan kepada Facebook. Dalam kedua surat itu Facebook diminta untuk mengonfirmasi penyalahgunaan data pribadi pengguna oleh aplikasi pihak ketiga; menutup aplikasi pihak ketiga yang diduga mencuri data pribadi pengguna; dan menyerahkan hasil audit terkait aplikasi pihak ketiga kepada pemerintah.
Jika tak memenuhi permintaan itu, Facebook diyakini akan mendapat peringatan ketiga dan terancam ditutup di Tanah Air.
Ruben, ketika ditanya wartawan soal risiko layanannya ditutup di Tanah Air, enggan memberikan tanggapan yang jelas.
"Ya, nanti sambil jalan ya. Kalau mengenai audit itu pasti kami akan transparan. Nanti kalau misalkan auditnya selesai. Tetapi seperti yang sudah saya sampaikan kemarin kepada Komisi I dan tadi sudah saya sampaikan juga ke teman-teman di Bareskrim, untuk tanggal pastinya saya juga nggak bisa menjanjikan," tutup dia.