Manusia Pertama Tinggal di Mars Harus Perempuan?

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 18 April 2018 | 09:29 WIB
Manusia Pertama Tinggal di Mars Harus Perempuan?
Ilustrasi astronot perempuan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Astronot NASA Karen Nyberg telah menghabiskan lebih dari enam bulan di ruang angkasa di ISS.

"Ketika saya terpilih sebagai astronot pada tahun 2000, saya pikir itu kemungkinan yang realistis bahwa kita akan menjadi yang berikutnya untuk pergi ke Bulan, tapi sangat disayangkan itu tidak terjadi," ujarnya.

Mengenai prospek perempuan berjalan di Bulan, Karen berkata, "Itu akan terjadi. Ada banyak politik, uang dibutuhkan, jadi sangat sulit untuk melihatnya tidak berjalan lebih cepat. Pada akhirnya itu akan terjadi."

Kavya Manyapu termasuk di antara mereka yang berharap mengikuti jejak Karen, setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya bermimpi menjadi seorang astronot.

Baca Juga: Jokowi: Saya Hafal, Tapi Jangan Disuruh Nyanyi Mars Perindo

Dia saat ini bekerja di Johnson, di mana perusahaannya Boeing sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa untuk NASA untuk mengangkut astronot ke ISS.

"Ada saat-saat [selama saya belajar] ketika saya menjadi satu-satunya teknisi perempuan di antara 70 lelaki. Akan luar biasa dan menginspirasi, memiliki seorang perempuan mengambil langkah pertama di Mars ... dan aku tidak keberatan menjadi sukarelawan untuk itu!" bebernya lagi.

Sementara itu, Direktur penerbangan, Emily Nelson, setuju bahwa kegagalan menempatkan seorang perempuan di Bulan adalah refleksi dari perubahan prioritas dalam industri luar angkasa.

"Kami perlu meluangkan waktu untuk membuat teknologi yang lebih kuat, untuk dapat membangun sistem pendukung kehidupan dan pakaian luar angkasa dan sistem yang akan memungkinkan Anda untuk tinggal sementara waktu," tukasnya. [BBC]

Baca Juga: Menghitung Lama Perjalanan ke Mars

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI