Suara.com - Hewan paling menakutkan tidak harus berpenampilan seram, seperti serangga satu ini yang diketahui sebagai hewan paling menakutkan di bumi.
Sejak di bangku sekolah kita diajarkan bagaimana ulat berubah menjadi kupu-kupu tetapi versi 'eksplisit'. Anda mungkin ingat belajar ulat membuat kepompong kecil yang manis untuk menjaga diri mereka sendiri setelah menghabiskan waktu mengisi mulut mereka dengan makanan sebagai persiapan untuk tidur yang lama.
Setelah berada di dalam kepompong untuk sementara waktu, mereka secara ajaib muncul sebagai kupu-kupu yang indah. Ini adalah versi singkat tetapi semuanya terdengar agak sederhana.
Ternyata, sebagian besar dari kita mendapatkan pengetahuan secara garis besar. Namun, seorang ilmuwan mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi dalam kepompong.
Baca Juga: Kasihan, Kulit Bayi Ini Rapuh seperti Sayap Kupu-kupu
"Ini benar-benar berubah menjadi goo. Benda itu larut dan berubah menjadi kupu-kupu. Bahkan yang lebih gila, sayap kupu-kupu sudah ada di ulat," katanya yang diposting pada media sosial.
Penjelasannya kemudian pergi ke tingkat yang lebih unik, ketika ilmuwan mengungkapkan kupu-kupu sebenarnya bisa mempertahankan ingatan dari saat mereka adalah ulat. Mereka menambahkan percobaan mengungkapkan bahwa ulat yang telah terkena bau tertentu dan kemudian diberi sengatan listrik akan bereaksi terhadap bau yang sama ketika mereka menjadi kupu-kupu.
Menurut mereka, ini berarti ada otak di suatu tempat di dalam goo di dalam kepompong. Isinya benar-benar bukan hanya 'goo', mereka sebenarnya adalah kelompok sel yang disebut cakram imaginal.
Ide kupu-kupu mempertahankan ingatan bukanlah hal baru. Martha Weiss, dari Georgetown University di Washington, DC, sebelumnya mengatakan kepada New Scientist, "Orang selalu berpikir bahwa selama metamorfosis ulat berubah menjadi sup dan semua bahannya disusun kembali menjadi kupu-kupu atau ngengat. Itu jelas bukan apa yang terjadi. Bagian otak dipertahankan yang memungkinkan kenangan bertahan melalui transisi yang sangat dramatis". [Metro]
Baca Juga: Mengejar Kupu-kupu di Taman Kemenuh Bali