Suara.com - Membangun sebuah startup teknologi bukanlah perkara mudah. Bukan sekadar dana, karakter kuat dari seorang founder startup menjadi modal awal yang mutlak diperlukan. Dijelaskan oleh Sylvester Albert Samadhi sebagai salah satu pendiri dari CekMata, startup pemenang kompetisi The NextDev 2017, seseorang yang ingin membuat startup harus memiliki sifat yang haus ilmu.
"Selain tak mudah menyerah, founder startup juga harus terus belajar. Jadi jangan gampang berpuas diri," ujarnya di acara peluncurkan The NextDev2018 di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mencari tim yang tepat. Sebab, tim yang berisikan orang-orang tepat dapat membuat proses pengembangan startup lebih mudah.
"Jangan pernah membangun startup seorang diri. Tiga orang aja masih terasa pusing," ujarnya setengah bercanda.
Baca Juga: Begini Resep Startup Baru untuk Bisa Bertahan
Setelah mendapatkan tim yang tepat, lelaki yang akrab disapa Albert ini menyarankan, agar sebuah startup teknologi untuk rajin mengikuti kompetisi.
"Di kompetisi, kita bisa mendapatkan investor yang baik untuk pengembangan startup. Kita juga bisa menambah jaringan," lanjutnya.
Sebagai informasi, CekMata menyediakan layanan pendeteksi katarak pada pengguna menggunakan teknologi machine learning.
Di masa mendatang, ia berharap layanan CekMata dapat menambahkan layanan deteksi ke organ tubuh lainnya.
"Secara garis besar, machine learning dapat digunakan untuk apa saja. Kita sedang mencoba untuk mendeteksi penyakit paru," terangnya.
Baca Juga: Revisi Perda, Sandiaga akan Permudah Iklim Usaha Startup dan UMKM