Penemuan Ini Ragukan Keberadaan Alien

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 08 April 2018 | 14:42 WIB
Penemuan Ini Ragukan Keberadaan Alien
Ilustrasi alien. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alam semesta bisa menjadi tempat yang lebih sepi dari yang pernah dibayangkan. Sebuah penelitian baru telah meragukan keberadaan kehidupan mahluk asing (alien) setelah menemukan bahwa zat kimia yang disebut fosfor kurang berlimpah dari yang diharapkan.

Unsur ini penting untuk penyimpanan energi dan transfer dalam sel dan merupakan bagian dari DNA.
Fosfor dibuat dalam supernova, meledakkan bintang-bintang besar di akhir hidup mereka.

Penelitian baru menunjukkan bahwa supernova yang khas mungkin tidak menyediakan kondisi yang diperlukan untuk menempa elemen. Bumi mungkin sangat beruntung, karena kebetulan letaknya cukup dekat dengan supernova.

Astronom Dr Jane Greaves, dari Universitas Cardiff, mengatakan bahwa rute untuk membawa fosfor ke planet-planet yang baru lahir terlihat agak genting.

Baca Juga: Kiamat Membuktikan Kehadiran Alien di Planet Lain?

"Kami sudah berpikir bahwa hanya sedikit mineral pembawa fosfor yang datang ke Bumi, mungkin dalam meteorit, cukup reaktif untuk terlibat dalam pembuatan proto-biomolekul," katanya.

Dia menambahkan, jika fosfor bersumber dari supernova dan kemudian melakukan perjalanan melintasi ruang angkasa dalam batuan meteorit, akan menimbulkan pertanyaan apakah planet muda dapat menemukan dirinya kurang dalam fosfor reaktif karena di mana ia lahir?

"Dalam hal ini, kehidupan mungkin benar-benar berjuang untuk memulai dari bahan kimia yang miskin fosfor, di dunia lain yang serupa dengan kita sendiri," ujar Dr Jane Greaves.

Bukti berasal dari pengamatan dua supernova 'sisa', Cassiopeia A (Cas A) dan Nebula Kepiting yang terkenal. Tim ini menggunakan Teleskop William Herschel milik Inggris di La Palma, Kepulauan Canary, untuk mencari tanda-tanda fosfor dan besi dari Nebula Kepiting, akibat ledakan supernova 6.500 tahun cahaya di konstelasi Taurus. Penelitian sebelumnya telah mencari fosfor dari Cas A, 11.000 tahun cahaya.

Membandingkan hasil dari dua pengamatan menunjukkan fosfor kurang dari Nebula Kepiting daripada Cas A, yang datang sebagai kejutan. Dr Phil Cigan, salah satu astronom Cardiff, mengatakan kedua ledakan tampaknya berbeda satu sama lain, mungkin karena Cas A hasil dari ledakan bintang super-masif yang langka.

Baca Juga: Ilmuwan Pecahkan Misteri Mumi Alien di Chile

Temuan ini dipresentasikan pada Pekan Astronomi Eropa dan pertemuan Space Science di Liverpool. Para ilmuwan sekarang berencana untuk melanjutkan pencarian mereka untuk melihat apakah sisa-sisa supernova lainnya juga kekurangan fosfor. [Metro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI