Suara.com - Seorang sopir taksi online di Cina benar-benar beruntung setelah dia berhasil menemukan kembali puterinya setelah melakukan pencarian tak kenal lelah selama 24 tahun.
Kisah Wang Mingqing, nama sang ayah, mencuri perhatian media-media dunia karena kegigihannya mencari Qifeng, puterinya, yang hilang di usia 3 tahun. Wang berhasil bertemu lagi dengan puterinya pada Selasa (3/4/2018) kemarin.
Kisah Wang bermula ketika ia dan istrinya kehilangan puteri mereka di Chengdu, ibu kota Sichuan pada 1994. Ketika itu, ia dan istrinya sedang menjual buah-buahan.
Meskipun Qifeng bukan anak satu-satunya, pasangan itu tetap mencari buah hati mereka dengan berbagai cara seperti melapor ke surat kabar lokal dan membuat iklan baik di media cetak maupun online.
Lalu pada tahun 2015, Wang beralih profesi menjadi sopir taksi online Didi Chuxing. Ia berharap dengan menjadi sopir bisa mempermudah pencarian Qifeng. Cara Wang sederhana, ia selalu membagikan selebaran kecil berisi informasi tentang Qifeng kepada setiap penumpangnya.
Kegigihan Wang pun menarik simpati media lokal dan bahkan stasiun televisi nasional. Kisahnya pun ramai diberitakan di negeri tersebut dan akhirnya polisi pun turun tangan membantunya.
Pada akhir tahun 2017 polisi mengirim seorang seniman sketsa untuk membantu Wang mereka wajah Qifeng, karena keluarga itu ternyata tak memiliki foto puteri mereka.
Hasil sketsa itu lalu disebarkan secara online hingga akhirnya menarik perhatian seorang wanita di Jilin, sebuah provinsi yang berjarak ribuan kilometer dari Provinsi Sichuan.
Wanita berumur 27 tahun itu pun menghubungi Wang dan mengaku memiliki dua ciri yang sama dengan puterinya: sebuah bekas luka di dahi dan mudah mual saat menangis.
Kemudian mereka pun melakukan tes DNA. Mengetahui hasilnya positif, Qifeng, yang kini bernama Kang Ying, bersama dengan suami dan anaknya pergi ke Chengdu untuk menemui Wang dan Liu yang langsung menyambutnya dengan pelukan hangat dan air mata.
Reuni mengharukan itu pun diliput oleh puluhan media Cina dan diberitakan oleh media-media di seluruh dunia. (CNN/BBC)