Suara.com - Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan pengguna Facebook dari Indonesia yang terdampak skandal penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica, akan diberi tahu oleh pihak Facebook.
Sebagaimana diumumkan Facebook di blog resminya, sebanyak 1.096.666 juta pengguna Facebook asal Indonesia menjadi korban penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica, sebuah perusahaan analisis politik di Inggris.
Indonesia sendiri menempati posisi ketiga dalam daftar negara yang menjadi korban perusahaan konsultan politik tersebut, berada di bawah Amerika Serikat dan Filipina.
"Bentuk pertanggungjawaban Facebook, kami akan memberikan notifikasi ke satu juta pengguna Facebook yang terkena Cambridge Analytica," jelas Ruben setelah menghadap Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Lebih lanjut, kata Ruben, Facebook tengah melakukan audit menyeluruh ke seluruh aplikasi pihak ketiga di plaftorm mereka.
"Audit tidak hanya ke aplikasi yang tersambung dengan Cambridge Analytica. Hasil audit pasti akan kami langsung beritahu Pak Rudiantara," lanjutnya.
Untuk mencegah penyalahgunaan data oleh aplikasi pihak ketiga, Facebook juga akan menghadirkan tools agar pengguna dapat mengetahui data yang mereka bagikan. Jika pengguna tidak berkenan, mereka dapat menghapus aplikasi pihak ketiga.