Suara.com - Lintasarta meresmikan stasiun bumi atau Hub VSAT yang kedua belum lama ini di Banyu Urip, Gresik, Jawa Timur. Sebelumnya Lintasarta sudah memilik Hub VSAT di Jatiluhur, Jawa Barat.
“Peresmian Hub VSAT Lintasarta yang kedua ini semakin memperkuat jaringan VSAT Lintasarta yang memiliki 15000 remote VSAT”, ujar President Director Lintasarta Arya Damar melalui keterangan resminya.
Arya menambahkan, Lintasarta saat ini telah memiliki 2 Hub VSAT di Indonesia. Pertama ada di stasiun bumi Jatiluhur sejak tahun 2002 dan yang sekarang diresmikan di Banyu Urip.
"Hub VSAT kedua ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang menuntut kualitas layanan VSAT yang tinggi, sehingga kita membangun infrastruktur telekomunikasi yang kuat dan handal,” kata dia.
Baca Juga: Lintasarta dan AJCAR Genjot Layanan Bisnis e-Healt
Menurutnya, pemilihan Banyu Urip sebagai Hub VSAT kedua sangat tepat. Banyu Urip secara jarak memenuhi persyaratan geo-redundant, ketersediaan redudancy trunk fiber optic, dan lokasi optimal LOS terhadap satelit.
Kebutuhan jaringan yang semakin meningkat dan beragam serta tuntutan SLA yang semakin tinggi dari pelanggan, mengharuskan Lintasarta membangun pusat hub yang kedua agar kebutuhan pelanggan baik jaringan maupun SLA tinggi dapat terpenuhi dan Lintasarta mampu mendukung pertumbuhan dunia ICT di Indonesia.
Pembangunan Stasiun Bumi Banyu Urip ini juga bertujuan untuk meningkatkan fitur atau kemampuan stasiun bumi pertama yang sudah ada di Jatiluhur. Stasiun ini didesain memiliki feature geo redundancy, sehingga bisa difungsikan untuk saling back up dengan hub Jatiluhur. System hub yang terpasang saat ini memiliki konfigurasi fully redundant (1:1).
Inisiatif pembangunan Hub VSAT kedua yang dilakukan Lintasarta ini dilakukan untuk mewujudkan visi Lintasarta menjadi pemimpin dalam solusi informasi dan komunikasi bisnis di Indonesia.