Suara.com - Laboratorium antariksa Cina, Tiangong-1 dipastikan telah jatuh kembali ke Bumi pada Senin (2/4/2018) pagi waktu Indonesia Barat. Sebagian besar wahana berbobot 8,5 ton itu disebut habis terbakar ketika menembus atmosfer Bumi.
"Dari data orbit terakhir dari Space-track, Tiangong-1 telah jatuh di lautan Pasifik sekitar pukul 7.16 WIB," tulis kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin di akun Facebooknya, Senin pagi.
Sementara dalam situs resmi pemantauan benda antariksa LAPAN, ditunjukkan bahwa Tiangong-1 jatuh di sebelah timur Australia.
LAPAN dalam situs resminya juga menunjukkan bahwa lintasan terakhir Tiangong-1, sebelum jatuh dan terbakar di atmosfer, tak melewati wilayah Indonesia. Wahana itu melintasi Samudera Atlantik, Afrika, Asia, dan berakhir di Samudera Pasifik.
"Indonesia aman dari kejatuhan Tiangong-1," tulis LAPAN memastikan.
Diluncurkan ke luar angkasa pada 2011, Tiangong-1 sebenarnya dirancang hanya untuk beroperasi hingga 2013. Tetapi setelah masa operasinya diperpanjang, modul yang menjadi cikal-bakal stasiun antariksa Cina itu mulai tak berfungsi optimal, sampai lepas kendali sejak 2016 lalu.