Suara.com - Komisi Persaingan Singapura (CCS) mencurigai pelanggaran usaha yang terjadi saat proses merger antara Uber dan Grab di Asia Tenggara. CCS telah memulai penyelidikan untuk menginvestigasi kasus ini. Mereka juga telah mengusulkan agar pengadilan mengeluarkan perintah sementara kepada kedua perusahaan.
Proposal yang diajukan CCS meminta Uber dan Grab untuk mempertahankan tarif kepada konsumen. Proposal CCS juga mengharuskan Grab dan Uber untuk tidak saling bertukar informasi rahasia termasuk harga, pelanggan, dan driver.
Proposal juga mengharuskan Uber dan Grab untuk tidak mengambil tindakan apa pun yang mengarah pada integrasi bisnis mereka di Singapura.
Kedua perusahaan akan diberi kesempatan untuk membuat pernyataan tertulis kepada CCS setelah menerima langkah-langkah sementara yang diusulkan, katanya.
Baca Juga: Uber Tinggalkan Asia Tenggara, Bagaimana Nasib Para Pengemudinya?
Pihak Grab mengatakan, pihaknya siap berkoordinasi dengan CCS soal proses merger tersebut. Bahkan, mereka juga siap menaati imbauan CCS.
“Untuk mengatasi kekhawatiran konsumen, kami secara sukarela berkomitmen untuk mempertahankan struktur tarif kami dan tidak akan meningkatkan tarif dasar. Ini adalah komitmen kami untuk membantu CCS,” kata Lim Kell Jay, Kepala Grab Singapura.
Sementara itu, Uber belum bersedia memberikan komentarnya. [TechCrunch]