Suara.com - Perusahaan aplikasi (ride-sharing) Go-Jek, berencana melakukan ekspansi ke beberapa negara Asia Tenggara tahun ini, demikian dilaporkan Reuters berdasarkan email perusahaan yang bocor.
Dalam email yang mengatasnamakan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, itu, Go-Jek tengah bersiap untuk memperluas layanannya.
"Persiapan sedang berjalan dan dalam beberapa minggu ke depan peluncuran negara baru pertama kami akan diumumkan," bunyi pernyataan dalam email tersebut seperti dikutip Reuters.
Nadiem tidak secara jelas menyebut negara-negara yang akan dituju. Namun CTO (Chief Technology Officer) Go-Jek pernah menyebut Filipina akan menjadi pasar selanjutnya dari perusahaan yang identik dengan warna hijau tersebut.
Baca Juga: Mozilla Luncurkan Fitur Baru, Cegah Facebook Akses Data Pengguna
"Langkah ini akan diikuti oleh tiga negara lainnya di Asia Tenggara pada pertengahan tahun ini," lanjutnya.
Nadiem dalam email tersebut juga yakin, dukungan finansial dan strategis yang berdiri di belakang Go-Jek, dapat memuluskan rencana ekspansi.
"Kami yakin, kami memiliki banyak dukungan untuk menjadi fenomena global," katanya.
Sejauh ini, Go-Jek memang memiliki banyak investor. Google, Temasek, dan Meituan-Dianping turut menjadi bagian dari upaya penggalangan dana besar-besaran.
Kabar soal rencana ekspansi Go-Jek di Asia Tenggara hadir bersamaan usai Uber setuju untuk menjual bisnisnya di wilayah ini ke Grab.
Baca Juga: Febuari 2018, Pertumbuhan Kredit Perbankan 8,22 persen
Nadiem menggambarkan bahwa kesepakatan Uber dengan Grab menjadi peluang yang baik bagi Go-Jek untuk berkembang lebih besar. Sebab, bisnis ride-sharing di Indonesia kini memiliki lebih sedikit pemain di Indonesia.