Gagal? FBI Kembali Desak Apple Buka Kunci iPhone Teroris

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 28 Maret 2018 | 13:29 WIB
Gagal? FBI Kembali Desak Apple Buka Kunci iPhone Teroris
Ilustrasi iPhone 5C. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FBI kembali meminta Apple untuk membuka kunci iPhone seorang teroris, agensi itu mengatakan tidak ada cara lain. Departemen Kehakiman mengungkapkan, agensi ini terus mendesak Apple membuka kunci iPhone teroris dibandingkan mencoba membuka perangkat sendiri.

Kantor Inspektur Jenderal DOJ mencatat dalam laporannya (PDF) FBI's Cryptologic and Electronics Analysis Unit (CEAU), yang berhasil memecahkan perangkat mobile, tidak mulai mencari metode lain untuk membuka iPhone sampai sebelum 16 Februari 2016, FBI mengirim perintah pengadilan ke Apple untuk meminta bantuan.

Dalam kesaksian kepada Kongres, Direktur FBI, James Comey, mengatakan biro itu tidak punya pilihan selain meminta Apple membantu meretas iPhone 5C dari seorang teroris yang menewaskan 14 orang dalam penembakan massal di San Bernardino, California tahun 2015.

Sebelum "mendatangi" Apple, vendor yang ditunjuk FBI mengungkapkan baru hampir 90 persen tingkat keberhasilannya "membobol" iPhone yang terkunci.

Baca Juga: FBI Klaim Berhasil Bobol Apple iPhone 5c

Permintaan FBI memuncak karena merasa buntu meminta Apple membangun backdoor yang akan memungkinkan pemerintah membuka kunci iPhone. Kasus ini mengatur pertarungan hukum antara keamanan dan privasi.

Apple menolak berkomentar tentang laporan itu. FBI tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Pada bulan Desember 2015, Syed Farook dan Tashfeen Malik, istrinya, meledakkan pusat regional selama pesta liburan. FBI menemukan iPhone 5C milik Farook dan ingin mencari informasi mengenai serangan teroris.

FBI kemudian menuntut Apple membuka kunci perangkat karena agensi mengatakan tidak dapat melakukannya sendiri. [Cnet]

Baca Juga: FBI Tak Mampu Bobol iPhone 5C Teroris, Apple Dimintai Bantuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI