Suara.com - Uber Technologies Inc sudah sepakat menjual bisnis taksi online-nya di Asia Tenggara ke Grab, demikian diwartakan Bloomberg, Minggu (25/3/2018). Kesepakatan itu rencananya akan diumumkan ke publik pada Senin besok di Singapura.
Dengan kesepakatan ini, Grab akan menguasai operasi Uber di Asia Tenggara. Sementara Uber akan mendapatkan 25 sampai 30 persen saham dari gabungan usaha baru itu.
Kesepakatan ini juga berarti Uber resmi hengkang dari Asia Tenggara, dan meninggalkan Grab bertarung melawan Go-Jek, yang sampai saat ini masih beroperasi di Indonesia - pasar taksi online terbesar di kawasan itu.
Meski demikian, baik Grab maupun Uber belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini.
Ini bukan pertama kali Uber menyerah dan mundur dalam persaingan di pasar taksi online. Sebelumnya Uber sudah menyerahkan bisnisnya di Cina pada Didi Chuxing dan juga mendapat kompensasi saham. Di Rusia, Uber juga menyerah pada Yandex.
Saat ini Grab masih menjadi penguasa Asia Tenggara. Grab, yang bermarkas di Singapura, mengklaim sudah diunduh 86 juta kali dan beroperasi di 190 kota di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Sementara Go-Jek, seperti dilansir Wall Street Journal tahun lalu, sudah diunduh sebanyak lebih dari 40 juta kali di Indonesia dan memiliki sekitar 10 juta pengguna aktif per pekan.