Lalu Nolan mengajak para pakar genetika di Stanford serta pakar biologi komputasional, Atul Butte dari University of California, AS. Mereka diminta membantu menganalisis genom Ata.
Hasil analisis tim baru ini, yang diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Genome Research, menunjukkan adanya mutasi pada tujuh gen Ata yang berhubungan dengan tumbuh kembang tulang manusia.
Nolan kini menduga bahwa keanehan kerangka Ata disebabkan oleh kombinasi mutasi pada gen-gennya. Ia menduga bahwa Ata tak lain adalah janin manusia yang gugur dalam kandungan atau bayi yang meninggal setelah dilahirkan.
Dari hasil analisis genom itu, demikian diulas The New York Times, diketahui juga bahwa Ata berjenis kelamin perempuan. Ia juga diketahui memiliki darah campuran antara orang-orang asli Chile dan sedikit darah Eropa.
Para peneliti belum menghitung usia mumi Ata, meski demikian dari hasil analisis genom ia diduga berasal setelah tahun 1500, tak laga setelah Chile didatangi oleh Spanyol.