Ilmuwan Pecahkan Misteri Mumi Alien di Chile

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 23 Maret 2018 | 16:30 WIB
Ilmuwan Pecahkan Misteri Mumi Alien di Chile
Kerangka mumi Ata yang sering disebut mumi alien. [AFP/Dr Emery Smith]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah mumi alien ini bermula sekitar 15 tahun lalu di sebuah kota hantu di Gurun Atacama, Chile bagian utara. Kabarnya seseorang kolektor telah menemukan sebuah mumi sepanjang 6 inci atau sekitar 15,2cm.

Meski berukuran mungil, mumi itu berupa kerangka yang boleh dibilang komplet. Ia memiliki gigi yang utuh dan beberapa anomali yang menherankan: ia memiliki 10 bilah tulang rusuk alih-alih 12 pada manusia normal, bola mata yang besar, dan tengkorak yang lancip.

Kerangka mumi Ata yang sering disebut mumi alien. [AFP/Dr Emery Smith]

Ata, demikian mumi itu kemudian dikenal, kemudian dibeli oleh pengusaha Spanyol, Ramon Navia-Osorio pada 2012. Setahu kemudian ia menggemparkan dunia karena diulas dalam sebuah program dokumenter.

Navia-Osorio belakangan mengizinkan seorang dokter bernama Steven Greer untuk memindai mumi itu menggunakan sinar-x dan pencitraan tomografi untuk mempelajari tulang-belulang Ata.

Greer adalah pendiri The Disclosure Project, sebuah lembaga yang fokus pada pencarian fakta terkait alien dan pesawat luar angkasa (UFO).

Hasil pemindaian itu menunjukkan bahwa Ata, meski hanya sebesar janin manusia, memiliki tulang-belulang dewasa, setara dengan tulang anak-anak berusia 6 tahun.

Ketika itu Greer juga memberikan sampel sumsum tulang Ata pada seorang imunolog bernama Garry Nolan dari Stanford University California, Amerika Serikat.

Dari hasil analisis Nolan diketahui bahwa DNA Ata adalah milik manusia, bukan alien. Meski demikian ia tak mampu menjelaskan mengapa mumi itu memiliki rupa yang begitu aneh.

"Setelah kami berhasil mengetahui bahwa ia adalah manusia, langkah berikutnya adalah mencari tahu mengapa ia memiliki bentuk seperti ini," jelas Nolan seperti dilansir National Geoprahic, Kamis (22/3/2018).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI