Suara.com - Facebook mendapat kecaman dari anggota parlemen yang menyerukan Mark Zuckerberg untuk menjawab atas tindakan Facebook. Senator dari Demokrat terkemuka, Amy Klobuchar dan Mark Warner, telah meminta CEO untuk bersaksi di depan Kongres.
Komisi Perdagangan Federal AS dilaporkan meluncurkan penyelidikan ke Facebook. Uni Eropa juga telah meluncurkan penyelidikan.
Namun ketika kritik terus meningkat, Zuckerberg tetap diam. Kurangnya respon dari pemimpin Facebook semakin meningkatkan reaksi.
Ketika hari-hari menumpuk tanpa respon dari Zuckerberg, hashtag #WheresZuck mulai beredar di Twitter. Pada sesi tanya jawab internal di markas besar Facebook pada hari Selasa, Zuckerberg dilaporkan tidak hadir saat perusahaan itu berbicara kepada karyawannya tentang kontroversi untuk pertama kalinya. Sesi itu dipimpin oleh pengacara Facebook, Paul Grewal.
Baca Juga: Bocornya Data Facebook Bisa Terjadi di Indonesia
Keesokan harinya, Rabu (21/3/2018), Zuckerberg menguraikan perubahan spesifik yang akan dilakukan Facebook ke platform. Untuk pengguna Facebook, jika Anda belum pernah menggunakan aplikasi dalam tiga bulan, Facebook akan secara otomatis menghapus akses ke data Anda.
Saat masuk ke aplikasi, Anda juga akan memberikan lebih sedikit informasi pribadi kepada pengembang, yakni hanya nama, email dan foto profil Facebook. Perusahaan juga akan mulai menghadirkan pengguna dengan alat di bagian atas Postingan Terbaru mereka menunjukkan aplikasi apa yang telah digunakan sehingga dapat lebih mudah mengelola pengaturan datanya.
Selain itu, Facebook akan mengaudit aplikasi apa pun yang mencurigakan. Jika pengembang tidak setuju dengan audit, mereka akan dilarang dari platform. Pengembang juga harus menandatangani kontrak untuk meminta orang mengakses data mereka.
Sue Desmond-Hellman, Direktur Utama Facebook, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Zuckerberg tahu betapa seriusnya situasi ini. Kini pihaknya bekerja dengan seluruh pimpinan Facebook untuk membangun perlindungan pengguna yang lebih kuat.
Baca Juga: Kebocoran Data Facebook, Mark Zuckerberg Minta Maaf
CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya buka suara soal kebocoran data 50 juta pengguna Facebook. Dalam sesi interview khusus kepada CNN, Mark menyampaikan permohonan maafnya.
"Aku benar-benar minta maaf," ujarnya dengan nada bergetar
Ia melanjutkan, kejadian ini seharusnya tidak terjadi jika dirinya melakukan langkah-langkah pencegahan sedari awal.
"Tanggung jawab dasar Facebook adalah memastikan perlindungan data pengguna. Jika kita tidak bisa, kita tidak pantas untuk melayani masyarakat," lanjutnya.
Facebook menjadi sorotan dunia, usai data 50 juta pengguna Facebook diduga dimanfaatkan perusahaan analis data Cambridge Analytica untuk memenangkan Donald Trump selama masa kampanye pemilu AS di 2016. [Cnet]