Suara.com - Abu mendiang Stephen Hawking akan dimakamkan berdekatan dengan pusara dua ilmuwan besar Inggris, Isaac Newton dan Charles Darwin di lingkungan Gereja Westminster Abbey, London, demikian diumumkan pada Selasa (20/3/2018).
Rencananya upacara ucapan syukur untuk mengenang jasa-jasa Hawking, salah satu fisikawan legendaris dunia, akan digelar di Gereja itu dalam waktu dekat.
Keluarga Hawking sebelumnya mengumumkan bahwa upacara pemakaman akan digelar 31 Maret mendatang di Gereja St Mary, Universitas Cambridge, tak jauh dari Gonville and Caius College, tempat Hawking bekerja selama lebih dari 52 tahun.
"Ayah kami hidup dan bekerja di Cambridge selama lebih dari 50 tahun. Dia adalah bagian yang integral dari universitas dan kota ini," kata anak-anak Hawking, Lucy, Robert, dan Tim.
"Karenanya, kami memutuskan untuk menggelar upacara pemakamannya di kota yang sangat dia cintai dan juga sangat mencintai dia," imbuh mereka.
Hawking wafat di usia 76 tahun pada 14 Maret lalu. Ia wafat di kediamannya di Cambridge setelah mengalami masalah kesehatan serius sejak awal 2018.
Sebagai ilmuwan, Hawking sering dibandingkan dengan Newton, sang penemu teori gravitasi dan Albert Einstein. Karya-karyanya sebagian besar berusaha menguak misteri tentang alam semesta.
Bukunya yang termahsyur, "A Brief History of Time" yang terbit pertama kali pada 1988 menjadi salah satu buku sains terlaku hingga saat ini.
Di Westminster Abbey, Hawking akan berdampingan dengan Newton yang dimakamkan pada 1727. Ada juga makam Darwin, pencetus teori evolusi yang dikebumikan pada 1882. (AFP)