50 Juta Data Pengguna Facebook Dicuri untuk Kepentingan Politik

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 21 Maret 2018 | 14:27 WIB
50 Juta Data Pengguna Facebook Dicuri untuk Kepentingan Politik
Logo Facebook. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laman media sosial Facebook yang selama ini mengklaim mampu melindungi data profil patut dipertanyakan.

Pasalnya, Cambridge Analytica, perusahaan analisis data berbasis di Inggris, mampu mencuri 50.000.000 profil pengguna Facebook.

Puluhan juta profil akun Faceebook tersebut, digunakan perusahaan tersebut untuk menggiring opini politik menguntungkan bagi politikus yang membayar mereka.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kuat diduga menjadi salah satu politikus yang memanfaatkan jasa pencurian data profile Facebook tersebut.

Baca Juga: Selama Ahok Dipenjara, Orang Ini yang Akan Asuh Kedua Anaknya

Sebab, Cambridge Analytica pada tahun  2017 mengklaim memainkan peran penting dalam kampanye Trump saat mengikuti pilpres AS.

Skandal dunia digital tersebut terungkap setelah stasiun televisi Channel 4, Senin (19/3/2018), menayangkan film dokumenter mengenai penyamaran reporter mereka di perusahaan Cambridge Analytica.

Reporter Channel 4 yang menyamar tersebut, merekam pernyataan sejumlah karyawan dan CEO Cambridge Analytica Alexander Nix mengenai pencurian data profil pengguna Facebook.

Tidak main-main, Nix dan karyawannya mengungkapkan mampu mengumpulkan 50 juta profil pengguna Facebook hanya dalam beberapa bulan.

Mereka mencuri profil data pengguna Facebook melalui beragam aplikasi kuis berhadiah di media sosial tersebut.

Baca Juga: Siapa Pesaing Terbesar Persija di Liga 1 2018? Ini Jawab Teco

Setelah mengumpulkan data profil pengguna Facebook, Cambridge Analytica mampu membaca kelemahan dan kecenderungan orang per orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI