Suara.com - Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, membuat kehebohan pagi ini. Lewat akun Twitterya, ia mencuitkan bahwa dirinya akan menghapus aplikasi Facebook.
Perlu diketahui, WhatsApp merupakan salah satu anak perusahaan Facebook. Aplikasi messaging tersebut dibeli Facebook dengan mahar 19 miliar dolar AS atau sekitar Rp261 triliunan pada 2014.
"Ini waktunya. #deletefacebook," tulisnya di akun @brianacton.
Baca Juga: Diam-diam Facebook Luncurkan Aplikasi Wifi di Indonesia
Tidak diketahui apakah tweet dari Acton memiliki maksud untuk mengajak pengguna lain atau bersifat pribadi. Pastinya, dia sudah meninggalkan Facebook enam bulan lalu.
Ini bukan pertama kalinya mantan karyawan Facebook yang mengkritisi perusahaannya. Namun, peristiwa ini dianggap paling memalukan karena Acton adalah mantan pejabat tinggi Facebook yang dianggap cukup berpengaruh.
Warganet menduga bahwa tweet tersebut adalah bentuk kekecewaan Acton, setelah skandal kebocoran data Facebook menguap.
Sebagaimana diketahui, perusahaan analisis data, Cambridge Analytica, diduga mengeksploitas data 50 juta pengguna Facebook selama kampanye Presiden Donald Trump.
Laporan itu muncul setelah Facebook melakukan suspend terhadap Cambridge Analytica untuk membeli iklan atau mengelola akun media.
Baca Juga: Resmi, WhatsApp Dilarang Berbagi Data dengan Facebook
"Kami mengeksploitasi Facebook untuk memanen jutaan profil masyarakat. Dan membangun model untuk mengeksploitasi apa yang kami ketahui tentang mereka dan menargetkan mereke secara batin,” kata Christopher Wylie, mantan karyawan di Cambridge Analytica kepada The Guardian.