Suara.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif memastikan bahwa data nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu keluarga (KK) tidak bocor seperti yang selama ini diberitakan.
Dalam acara "Forum Merdeka Barat 9", Zudan menjelaskan pusat Dukcapil yang menyimpan data NIK dan KK masyarakat menerapkan sistem keamanan yang berlapis.
"Secara fisik terdapat tiga kali proses pemindaian sidik jari bagi siapapun yang akan masuk ke data center," ujarnya di Kantor Kominfo, Rabu (14/3/2018).
Secara sistem, jelas Zudan, Dukcapil menggunakan jalur virtual private network (VPN) saat melakukan transaksi dengan pihak operator. VPN adalah jaringan khusus untuk lalu-lintas data.
"Jadi saya tekankan kita menggunakan sistem keamanan berlapis," lanjutnya.
Jikalau ada nomor NIK dan KK yang digunakan banyak nomor, Zudan menduga hal itu disebabkan oleh penyalahgunaan data selama proses pendaftaran di outlet yang tidak resmi.
Zudan melanjutkan, banyaknya gambar NIK dan KK yang tersebar di Google juga menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan.
"Hati-hati dengan dokumen kependudukan kita. Jangan pernah unggah ke internet," tutupnya.